Saat ini kami butuh dukungan pemerintah secara totalitas
Jakarta (ANTARA) - Rumah Batik Palbatu berharap bisa memperbanyak kolaborasi dengan pemerintah untuk mengenalkan kerajinan batik di dalam dan luar negeri.

"Saat ini kami butuh dukungan pemerintah secara totalitas karena ingin lebih dikenal oleh banyak orang," kata Pendiri Rumah Batik Palbatu, Budi Harry dalam siaran langsung di akun YouTube resmi Layanan Jakarta, Sabtu.

Harry menambahkan tak hanya butuh dukungan pemerintah, pihaknya juga gencar berpromosi melalui media sosial.

Menurut Harry, Rumah Batik Palbatu memang independen dalam kegiatannya namun tidak menutup kemungkinan berkolaborasi dengan pihak lain untuk memamerkan karyanya.

Menurut Harry untuk menjalankan usaha batik tentu tidak bisa berjalan sendiri namun harus berkolaborasi agar mendapat banyak ilmu dan bisa cepat berkembang.

Harry berpendapat apabila  ingin melestarikan batik secara langsung, tidak hanya kata dan jargon menarik namun dengan menunjukkan karya.

"Harapan saya lima tahun ke depan rumah batik gak cuma satu, ada lima yang punya karakter berbeda seperti untuk teman kanker, disabilitas, dan generasi muda. Mohon doanya teman-teman," tutupnya.

Sebelumnya, Suku Dinas Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Selatan membekali sejumlah disabilitas pelatihan membatik guna menciptakan tenaga kerja di Pusat Pelatihan Seni Budaya Jakarta Selatan H. Sa'aba Amsir.

"Jadi sekarang Sudin Kebudayaan Jaksel sedang melakukan pelatihan seni membatik yang didirikan untuk warga penyandang disabilitas," kata Kepala Suku Dinas Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Selatan, Puspla Dirdjaja di Jakarta, Jumat.

Para peserta diajarkan oleh Sanggar Rumah Batik Palbatu, Sanggar Batik Terogong, dan Sanggar Peruja yang merupakan praktisi batik dan tentunya kompeten dalam bidangnya.
Baca juga: Rumah Batik Palbatu gelar program seribu batik pulihkan kinerja
Baca juga: Latihan membuat batik bisa sebagai terapi penderita kanker
Baca juga: Rumah Batik Palbatu edukasi proses membatik hingga cara memilih batik

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022