Jakarta (ANTARA) - Perusahaan bidang migas Shell Indonesia menggelar Shell LiveWIRE Energy Solutions Webinar and Awarding Session guna mendorong generasi muda agar berperan aktif dan berinovasi dalam kewirausahaan di sektor energi.

“Melalui Shell LiveWIRE Energy Solutions, Shell Indonesia menyediakan wadah bagi generasi muda untuk meningkatkan kapasitas bisnis dan manajemennya guna melahirkan inovasi dan solusi bisnis maupun teknologi di sektor energi," kata Presiden Direktur dan Country Chair Shell Indonesia Ingrid Siburian dalam rilis di Jakarta, Selasa.

Ingrid mengatakan, di tangan para inovator dan wirausaha muda Shell LiveWIRE, diharapkan bakal lahir bisnis-bisnis solusi energi yang komprehensif yang juga dapat berkontribusi dalam upaya pencapaian Sustainable Development Goals, khususnya poin ketujuh mengenai akses energi.

Selain itu, ujar dia, penyelenggaraan program Shell LiveWIRE Energy Solutions juga disebut sejalan dengan strategi Powering Progress Shell secara global yang sedang berupaya untuk melakukan sejumlah transformasi agar dapat menjadi perusahaan energi dengan net-zero emission pada tahun 2050.

Direktur Aneka Energi Baru & Energi Terbarukan, Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Andriah Feby Misna mengatakan, tantangan energi yang dihadapi saat ini menjadi pendorong penggunaan solusi energi alternatif termasuk energi baru dan terbarukan.

"Pengembangan energi dari sumber energi baru dan terbarukan (EBT) diarahkan untuk menjaga ketahanan energi nasional sekaligus upaya untuk memberikan akses energi secara merata kepada masyarakat," kata Feby Misna.

Untuk itu, ujar dia, inovasi merupakan kata kunci dalam mempercepat transisi energi.

Menurut Feby, Indonesia memiliki sumber energi yang melimpah yang dapat digunakan sebagai energi alternatif, contohnya, panas matahari dan juga angin.

Ia mengemukakan bahwa inovasi teknologi dengan menggunakan sumber energi tersebut bisa membuat harga jual energi baru terbarukan menjadi lebih terjangkau.

Feby mengatakan bahwa beberapa negara yang mengalami krisis energi belakangan ini merupakan negara yang memiliki ketahanan energi yang minim.

"Butuh pendanaan yang tidak kecil dan teknologi untuk mendorong program energi baru dan terbarukan ini agar terlaksana. Transisi energi bisa menjadi momen yang baik untuk meningkatkan ketahanan energi dan harganya bisa lebih bersaing," kata Feby.

Baca juga: Pemerintah bentuk konsorsium caplok saham Shell di Blok Masela
Baca juga: Shell dan LEMIGAS bahas implementasi Euro 4 di Indonesia
Baca juga: None Jakarta 2022 ingin sukseskan transisi ke energi baru terbarukan

 

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022