Tidak ada kerusakan maupun korban dalam unjuk rasa tersebut
Bandarlampung (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Lampung menyebutkan  unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lampung, berlangsung tertib, aman, dan damai.

"Sebanyak 1.650 personel gabungan kita turunkan dari TNI, Polri, Dishub, dan Satpol PP," kata Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad di Bandarlampung, Senin.

Pandra menjelaskan peserta aksi unjuk rasa kenaikan harga BBM tersebut berjumlah ratusan dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Lampung yang berlangsung sejak pukul 14.00 WIB.

"Semua berjalan damai dan aman. Tidak ada kerusakan maupun korban dalam unjuk rasa tersebut," kata Pandra.

Dalam  unjuk rasa tersebut, Pandra mengapresiasi  mahasiswa yang tergabung dalam PMII lantaran  menyampaikan aspirasi dengan damai.

Pandra  berharap  masyarakat yang akan menyampaikan aspirasinya agar tidak melakukan perbuatan anarkis maupun merusak fasilitas.

"Kita sangat mengapresiasi, kita juga minta kepada adik-adik agar tidak anarkis saat menyampaikan aspirasi. Karena hal itu akan ada sanksinya mulai dari yang kecil seperti pencatatan pada SKCK hingga tindak kriminalitas," ucap Pandra.
Baca juga: Polda Lampung pecat Aipda Rudi Suryanto, penembak polisi
Baca juga: Pelaku pembunuhan siswi SMP di Pesawaran diancam pasal berlapis
Baca juga: BNPT: Anggota Polda Lampung harus miliki imunitas dari paham radikal

Pewarta: Agus Wira Sukarta/Damiri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022