Jakarta (ANTARA) - Apple dan Google diselidiki atas tuduhan praktik anti persaingan di Meksiko setelah mantan kepala telekomunikasi negara itu menyampaikan gugatan.

Menurut laporan Reuters yang disiarkan pada Sabtu (10/9), gugatan itu disampaikan kepada Instituto Federal de Telecomunicaciones (IFT) Meksiko oleh Mony de Swaan Addati, yang pernah mengepalai bekas federasi telekomunikasi yang kemudian digantikan IFT.

Gugatan tersebut menuduh Apple dan Google telah menghambat persaingan dengan mengambil keuntungan dari monopoli mereka di toko aplikasi guna mengikat penggunaan sistem pembayaran mereka sendiri untuk pembelian dalam aplikasi.

Dalam pernyataan online-nya, Mony de Swaan Addati mengatakan Google Play Store dan AppStore mengenakan komisi 15 hingga 20 persen.

Mony de Swaan Addati menambahkan bahwa regulator persaingan Meksiko telah menolak permintaannya untuk membuka penyelidikan terhadap perusahaan-perusahaan tersebut. Hal itu lah yang mendorongnya untuk membawa kasus ke IFT.

"Saya memiliki keyakinan penuh bahwa (IFT) akan menyelidiki dan menggunakan kekuatannya sejalan dengan praktik terbaik internasional, sehingga perusahaan-perusahaan ini berhenti menyalahgunakan kekuatan pasar mereka untuk merugikan pengembang dan konsumen," katanya.

Apple dan IFT belum dapat dimintai komentar, sementara Google telah menolak berkomentar.

Gelombang tuntutan hukum dan keluhan akhir-akhir ini telah membuat Google menurunkan biaya sementara Apple melonggarkan aturan mereka. Namun, beberapa pengembang aplikasi dan kritikus lainnya mengatakan diperlukan lebih banyak perubahan.

Sementara itu, selain soal tuduhan praktik anti persaingan, Apple juga menghadapi pengawasan di tempat lain di wilayah tersebut. Regulator Brasil telah melarang penjualan iPhone tanpa pengisi daya awal pekan ini.


Baca juga: Apple kurangi pemesanan chip M2 Pro dan M2 Max untuk MacBook Pro

Baca juga: Apple Watch Ultra didesain untuk lingkungan ekstrem

Baca juga: Apple naikkan harga iPhone 14 di beberapa negara

Penerjemah: Suci Nurhaliza
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022