Arus lalu lintas secara umum masih lancar dan kondusif kalau pun tersendat hanya dalam tempo singkat
Jakarta (ANTARA) - Total 8.350 personel gabungan terdiri dari TNI, Polri, dan pemerintah daerah dikerahkan guna mengamankan jalannya aksi demonstrasi terkait kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berlangsung Selasa ini.

"Hari ini diterjunkan 8.350 personel," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan saat dikonfirmasi, Selasa.

Sebanyak 4.000 petugas ditempatkan untuk mengamankan aksi di Patung Arjuna Widjaja (Patung Kuda) kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.

Sedangkan 3.000 personel gabungan ditempatkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat.

Sedangkan personel gabungan lainnya dikerahkan untuk mengawal perjalanan massa aksi dari titik kumpul menuju lokasi unjuk rasa, serta beberapa aksi unjuk rasa di luar wilayah Jakarta.

Aksi unjuk rasa penolakan kenaikan harga BBM yang oleh massa buruh secara garis besar berlangsung damai dan tertib.

Arus lalu lintas secara umum masih lancar dan kondusif kalau pun tersendat hanya dalam tempo singkat.

Untuk diketahui, beberapa elemen buruh dan massa lain membawakan beberapa tuntutan dalam demonstrasi Selasa ini.

Tuntutan yang dibawa massa di antaranya menolak kenaikan harga BBM yang baru saja diumumkan pemerintah.

Sebelumnya, pemerintah menaikkan harga Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter, solar subsidi dari Rp5.150 per liter jadi Rp6.800 per liter, Pertamax nonsubsidi naik dari Rp12.500 jadi Rp14.500 per liter sejak Sabtu 3 September 2022 pukul 14.30 WIB.
Baca juga: DKI bahas dampak kenaikan harga BBM untuk UMP 2023
Baca juga: 3.000 personel polisi jaga demo depan gedung DPR
Baca juga: 4.000 personel gabungan amankan unjuk rasa di Jakarta

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022