Jakarta (ANTARA) - Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa vaksin human papillomavirus (HPV) pertama China yang dikembangkan secara mandiri, Cecolin, dapat memberikan kekebalan penuh pada wanita dewasa terhadap dua tipe HPV.

Sekelompok peneliti China menganalisis data dari kunjungan tindak lanjut selama 66 bulan sebagai bagian dari uji klinis Fase 3 vaksin bivalen dan menemukan bahwa efikasi vaksin tersebut terhadap lesi genital tingkat tinggi, gejala khas kanker serviks, mencapai 100 persen.

Lebih lanjut, vaksin rekombinan HPV 16/18 yang diproduksi E coli mencapai efikasi 97 persen terhadap infeksi HPV yang persisten, menurut studi yang diterbitkan di jurnal Lancet Infectious Diseases tersebut.

Uji klinis tersebut melibatkan 7.372 wanita sehat berusia 18 hingga 45 tahun, dengan 3.689 pada kelompok yang divaksinasi dan 3.683 pada kelompok kontrol. Insiden kumulatif pada kelompok yang divaksinasi terlihat jelas lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol, menurut studi itu.

Cecolin dikembangkan bersama oleh Universitas Xiamen dan Xiamen Innovax, menjadikan China negara ketiga di dunia yang memiliki pasokan vaksin kanker serviks independen setelah Amerika Serikat dan Inggris. Vaksin itu mendapatkan Prakualifikasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Oktober 2021, demikian Xinhua dikutip Rabu.


 

Penerjemah: Xinhua
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022