Setelah muncul, perkembangan ruam dari mulai kemunculan pertama hingga fase penyembuhan tergolong lambat yakni bisa mencapai tiga hingga empat minggu
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengajak masyarakat untuk mengenali gejala cacar monyet menyusul ditemukan kasus pertama penyakit tersebut di Indonesia.

"Masyarakat perlu tahu gejala klinis dari cacar monyet, sehingga dapat segera melaporkan ke fasilitas kesehatan terdekat jika menemukan tanda-tanda yang mengarah ke gejala cacar monyet," kata Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto di Jakarta, Rabu.

Dalam wawancara dengan ANTARA, ia menjelaskan gejala cacar monyet antara lain demam melebihi 38 derajat Celcius dan muncul ruam setelah satu hingga tiga hari atau bahkan lebih.

"Setelah muncul, perkembangan ruam dari mulai kemunculan pertama hingga fase penyembuhan tergolong lambat yakni bisa mencapai tiga hingga empat minggu," katanya.

Selain itu, kata dia, distribusi ruam bisa terjadi mulai dari kepala, wajah, lengan, telapak tangan, dan telapak kaki, namun biasanya lebih padat di area wajah dan lengan.

"Bila merasakan gejala tersebut atau di dalam keluarga ada anggota keluarga yang mengalami gejala tersebut sebaiknya segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat untuk dikonfirmasi apakah cacar monyet atau bukan dengan pemeriksaan lanjutan," katanya.

Baca juga: KKP Bandara Soekarno-Hatta perketat pengawasan cegah cacar monyet

Dengan peran aktif masyarakat, kata dia, maka akan mendukung upaya pengendalian penyebaran cacar monyet di tanah air.

Sebelumnya, Agus juga mengajak masyarakat untuk memperkuat penerapan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran penyakit cacar monyet.

"Protokol kesehatan sangat penting dilakukan, tidak hanya untuk mencegah penyebaran COVID-19 namun juga penyakit lainnya seperti cacar monyet," katanya.

Dia menjelaskan penerapan protokol kesehatan mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, memakai masker salah satu upaya mencegah penyebaran cacar monyet.

"Pada saat ini telah ditemukan kasus pertama cacar monyet di Indonesia maka masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan namun jangan panik," demikian Agus Suprapto.

Baca juga: Menkes: Vaksinasi cacar monyet tidak menyeluruh seperti COVID-19
Baca juga: Kasus konfirmasi cacar monyet pertama dari Jakarta
Baca juga: Menkes pastikan Monkeypox tak seganas COVID-19

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022