Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa yang menyerap dana Rp21,65 triliun dipengaruhi oleh tingginya penawaran masuk dari investor hingga Rp72,16 triliun.

"Incoming bids tercatat sebesar Rp72,16 triliun, merupakan level tertinggi sejak Maret 2022, atau naik 95,5 persen dari lelang sebelumnya sebesar Rp36,91 triliun," kata Direktur Surat Utang Negara (SUN) Kemenkeu Deni Ridwan dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan tingginya penawaran pada lelang tujuh seri SUN kali ini terimbas dari kondisi perekonomian domestik yang solid, pasar global yang kondusif serta penerbitan tiga seri baru yaitu FR0095 tenor 6 tahun, FR0096 tenor 11 tahun dan FR0097 tenor 21 tahun.

"Rilis data Neraca Perdagangan Indonesia bulan Juli yang cukup positif dengan mencatat surplus 4,23 miliar dolar AS dan menurunnya inflasi di AS pada bulan Juli, memberikan pengaruh yang positif pada appetite investor," katanya.

Ia memastikan penawaran terbanyak investor ditujukan untuk tiga seri SUN baru tersebut yang mendominasi permintaan pada lelang hingga 89,22 persen dari total incoming bids dan 82,45 persen dari total awarded bids.

Baca juga: Kemenkeu: Minat lelang SUN membaik seiring pasar yang mulai optimis

"Incoming bids terbesar pada tenor 11 tahun yaitu sebesar Rp31,78 triliun atau 44,05 persen dari total incoming bids dan dimenangkan sebesar Rp9,35 triliun atau 43,19 persen dari total awarded bids," katanya.

Sementara itu minat investor asing di pasar perdana meningkat signifikan dibandingkan lelang sebelumnya dari Rp6,95 triliun menjadi Rp16,80 triliun, merupakan level tertinggi sejak awal tahun (year to date). Minat investor asing tersebar pada tiga seri SUN baru dengan total awarded bids sebesar Rp6,75 triliun atau 31,16 persen dari total awarded bids.

Dengan kondisi yang positif itu, pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan hingga Rp21,65 triliun atau di atas target indikatif yang diumumkan sebesar Rp19 triliun.

Meski demikian pemerintah terus berhati-hati dalam memenangkan penawaran mengingat pertimbangan yield SBN yang wajar di pasar sekunder, rencana kebutuhan pembiayaan di 2022 serta kondisi yang diperkirakan masih volatile dalam beberapa waktu ke depan.

Pemerintah mengadakan lelang SUN pada Selasa (16/8) untuk dua seri SPN yaitu SPN03221117 dan SPN12230818 yang keduanya merupakan penerbitan baru dengan tenor jangka pendek, serta lima seri obligasi negara yaitu FR0095, FR0096, FR0093, FR0097 dan FR0089.

Baca juga: Kemenkeu: Minat investor lelang membaik di tengah sikap "wait and see"
 

Pewarta: Satyagraha
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022