Jakarta (ANTARA) - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Agung Hardjono menyebutkan Dana Abadi Kebudayaan bertujuan membangun resiliensi dan ekosistem para pelaku seni dan budaya sehingga dapat terus produktif, terutama dalam kondisi pandemi.

"Dana Abadi Kebudayaan merupakan salah satu kanal yang digunakan untuk dapat menyalurkan ekspresi, menjaga keberlangsungan seni dan budaya lokal, serta untuk dapat berdaya saing di level dunia," katanya dalam keterangan resmi diterima di Jakarta, Selasa.

Agung menjelaskan dana tersebut merupakan apresiasi dari pemerintah terhadap para pekerja seni budaya Indonesia.

Apalagi, ujar dia, industri seni dan budaya perlu dibangkitkan dari dampak krisis kesehatan dunia.

Dana Abadi Kebudayaan disinggung oleh Presiden Joko Widodo dalam Pidato Kenegaraan yang disampaikan pada Sidang Tahunan MPR-RI dan Sidang Bersama DPR-RI dan DPD-RI, Selasa.

Baca juga: Kemendikbudristek puji komitmen Presiden naikkan Dana Abadi Kebudayaan

Presiden mengatakan bahwa seni dan tradisi lokal dengan semangat kebangsaan harus digairahkan.

Ia menyerukan karya sastra dan film karya seniman muda agar terus didukung. Oleh karenanya, Dana Abadi Kebudayaan akan terus ditingkatkan sesuai kemampuan fiskal pemerintah.

Dana Abadi Kebudayaan atau Dana Indonesiana merupa­kan dana yang diperuntukkan bagi ke­­giatan kebudayaan. Dana ini mendanai kegiatan pe­­laku budaya tanpa harus terikat dengan prosedur pembiayaan dari APBN yang terikat tahun anggaran.

Sejak 2018, Presiden menjanjikan Dana Abadi Kebudayaan kepada para seniman dan budayawan guna pemajuan kebudayaan seperti yang diamanatkan dalam UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

Dana Abadi Kebudayaan saat ini dikelola oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Tercatat hingga 2022, dana ini telah terealisasi sebesar Rp3 triliun dari target Rp5 triliun di tahun 2024.

Hingga akhir tahun 2022, Dana Abadi Kebudayaan yang siap dimanfaatkan para pelaku seni sejumlah Rp185 miliar.

Untuk membantu mewujudkan komitmen Presiden, KSP terus mengawal pelestarian tradisi dan kebudayaan tradisional Indonesia, salah satunya melalui Program Revitalisasi Cagar Budaya dan Museum.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko juga aktif melakukan audiensi dengan para pelaku seni, salah satunya pelaku seni Reog Ponorogo dan masyarakat tradisional Sumba, NTT yang melestarikan Festival Adat Pasola.

Baca juga: Presiden Jokowi berjanji tingkatkan Dana Abadi Kebudayaan
Baca juga: Moeldoko: Negara hadir majukan kebudayaan lewat Dana Indonesiana
Baca juga: Pemerintah sediakan Dana Indonesiana untuk dorong pemajuan kebudayaan

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022