Orang-orang berkumpul di lantai tiga dan empat, dan kami melihat asap muncul dari lantai dua. Orang-orang berebut turun ke lantai bawah dan ada yang terinjak-injak
Kairo (ANTARA) - Kebakaran di sebuah gereja di Kota Giza, Mesir, pada Minggu menewaskan sedikitnya 40 orang dan melukai 45 lainnya.

Sumber-sumber keamanan mengatakan api muncul dari korsleting listrik ketika sekitar 5.000 orang mengikuti misa di gereja Koptik Abu Sifin di kawasan permukiman Imbaba.

Kebakaran itu menutup pintu gerbang gereja sehingga banyak korban terinjak-injak, kata mereka.

Mereka menambahkan bahwa sebagian besar korban tewas adalah anak-anak.

Baca juga: Setahun setelah terbakar, Notre-Dame kembali bunyikan lonceng

"Orang-orang berkumpul di lantai tiga dan empat, dan kami melihat asap muncul dari lantai dua. Orang-orang berebut turun ke lantai bawah dan ada yang terinjak-injak," kata Yasir Munir, seorang anggota jemaat gereja itu.

"Kemudian kami mendengar dentuman, dan percikan dan kobaran api keluar dari jendela," kata dia.

Pada saat kejadian, Munir berada di lantai dasar bersama puterinya dan mereka berhasil menyelamatkan diri.

Giza adalah kota terbesar kedua di Mesir dan terletak di seberang Sungai Nil dari Kairo.

"Saya menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga para korban tak bersalah yang telah berada bersama Tuhan di salah satu rumah ibadatnya," kata Presiden Mesir Abdel Fattah Al Sisi di Twitter.

Sumber: Reuters

Baca juga: Api hanguskan asrama Gereja Reformasi
Baca juga: Prancis selidiki kemungkinan kelalaian pada kebakaran Notre Dame

Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022