Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) meluncurkan dua buku karya terbaru yang dirangkaikan dengan bedah buku di Jakarta, Rabu.

Dua buku merupakan karya ke-23 dengan Judul "Melawan Radikalisme dan Demoralisasi Bangsa (Vaksinasi Ideologi) dan buku ke-24 dengan Judul "Indonesia Era Disrupsi (Utak-Atik Politik Negara di Era Disrupsi dan Pandemi).

"Ini merupakan kumpulan pemikiran saya selama beberapa bulan terakhir," kata Bamsoet.

Dia menjelaskan tulisan-tulisan dalam buku itu sebagian besar telah dipublikasikan di berbagai media terkait respons berbagai peristiwa besar yang sedang terjadi.

Baca juga: Bamsoet ingatkan pentingnya antisipasi ancaman krisis ekonomi global

"Kebiasaan saya, setiap minggu harus mengeluarkan satu tulisan," ujarnya.

Hal itu dilakukan untuk melatih kemampuan dan insting jurnalistik yang pernah digeluti dahulu, kata Bamsoet.

"Bagaimana pun, profesi saya pernah jadi wartawan," katanya.

Dia berharap karya buku itu bisa memotivasi para anggota DPR RI lainnya untuk dapat menuliskan rekam peristiwa yang telah mereka lalui. Selain itu, katanya, dapat pula membagikan pemikiran-pemikiran yang dapat dituangkan dalam bentuk tulisan.

Baca juga: Bamsoet: Langkah tepat PPHN dihadirkan lewat konvensi ketatanegaraan

"Saya dedikasikan kepada masyarakat untuk dibaca, dipelajari, dan menjadi inspirasi teman-teman lain untuk membuat buku," harapnya.

Bambang menjelaskan Buku "Indonesia Era Disrupsi' lebih banyak mengupas seputar proses perubahan yang cepat pada sistem dan tatanan di berbagai aspek kehidupan manusia yang didorong inovasi teknologi dan tuntutan Revolusi Industri 4.0.

Perubahan tersebut, ujarnya, tidak dapat dihindari siapa pun, baik masyarakat perkotaan maupun di pelosok desa. Buku itu menyoroti tantangan yang dihadapi umat manusia dalam era disrupsi yang tidak hanya pada kebutuhan talenta digital belaka, melainkan seberapa jauh kesiapan dan kemauan dunia pendidikan beradaptasi dengan perubahan. Kemauan beradaptasi setidaknya harus tercermin pada perubahan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan zaman.

Baca juga: Bamsoet sebut MPR berupaya wujudkan PPHN

Sementara itu dalam Buku 'Melawan Radikalisme dan Demoralisasi Bangsa', di dalamnya menegaskan bahwa dalam melawan radikalisme, terorisme, dan
demoralisasi bangsa dengan berbagai bentuk tidak cukup melalui penegakan hukum.

Ia mengatakan dibutuhkan upaya lain berupa strategi cegah dan tangkal melalui vaksinasi ideologi. Salah satunya menggunakan Vaksinasi Empat Pilar MPR RI yang pada hakikatnya mengamalkan nilai-nilai Pancasila, menjadikan UUD NKRI 1945 sebagai pedoman, mempertahankan eksistensi NKRI, menjaga kesatuan, persatuan dengan menerima, dan merawat kebinekaan.

Bamsoet merencanakan pada bulan September 2022 akan meluncurkan satu karya buku lagi.

Sementara dalam bedah buku itu hadir sebagai narasumber anggota DPD RI sekaligus pakar Hukum Tata Negara Prof. Jimly Asshiddiqie, Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto  dan Rektor IPB University Prof. Arif Satria.

Pewarta: Fauzi
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022