Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI) Andre Rahadian mendorong perguruan tinggi di Indonesia agar memperkuat aspek kualitas dalam pemeringkatan global, bukan hanya dari segi kuantitas.

“Kami mendorong agar universitas-universitas di Indonesia, khususnya UI untuk memperhatikan juga segi kualitas yang dianggap penting dalam pemeringkatan seperti misalnya rasio dosen mahasiswa, sitasi karya ilmiah, dan persepsi dunia kerja. Universitas bukan hanya tentang link and match dunia kerja tapi juga tempat menghasilkan para pemikir dan periset andal,” ujar Andre dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu.

Salah satu isu dan permasalahan yang hendak dikaji adalah tentang pemeringkatan perguruan tinggi Indonesia di kancah global. Pada kesempatan tersebut, Andre menyoroti ketertinggalan yang saat ini masih dihadapi oleh perguruan tinggi di dalam negeri jika dibandingkan perguruan tinggi negara-negara tetangga di ASEAN.

Baca juga: Ketua Iluni UI minta Gerakan Kohesi Kebangsaan dilanjutkan

Data CWUR 2023-2022 menempatkan UI sebagai peringkat 1 nasional dan peringkat 1.553 dunia. Sementara, beberapa perguruan tinggi di ASEAN seperti Putra University di Malaysia, Chulalongkorn University di Thailand, dan Asian Institute Management di Filipina berada di atas peringkat global perguruan tinggi Indonesia.

“Oleh karena itu, kami mendorong agar universitas-universitas di Indonesia, khususnya UI untuk memperhatikan juga segi kualitas yang dianggap penting dalam pemeringkatan di kawasan Asia Tenggara, seperti misalnya dalam rasio dosen mahasiswa, sitasi karya ilmiah, dan hasil riset,” kata Andre.

Sementara itu, Ketua Iluni UI Muhammad Rahmat Yananda mengatakan, pemeringkatan perguruan tinggi terutama di tingkat global memiliki pengaruh cukup signifikan dan krusial tetapi merupakan fenomena "old normal". Pemeringkatan tersebut masih menjadi acuan tetapi mungkin tidak lagi signifikan.

“Krisis COVID-19 telah membuka mata banyak pihak bahwa misi ketiga perguruan tinggi untuk dapat berkontribusi kepada masyarakat lebih ditunggu. Misalnya peran perguruan tinggi dalam perubahan iklim lebih relevan. Ini adalah fenomena 'new normal',” kata Rahmat.

Baca juga: Ikatan Alumni UI ingatkan perlunya penanganan regresi demokrasi

Rahmat juga melihat potensi perubahan indikator pemeringkatan Sejalan dengan pengaruh revolusi digital dalam pengajaran, maka indikator pengajaran daring akan mendapatkan perhatian tinggi. Webometric telah memelopori pemeringkatan terkait dengan teknologi internet.

Perguruan tinggi perlu menyusun skenario masa depan yang menyertakan peran perguruan tinggi di dalamnya, yang juga terkait dengan evaluasi atau pemeringkatan.

“Perguruan tinggi seperti UI dapat membantu menyusun Visi Indonesia 2045 di mana UI dapat berperan menyiapkan SDM, menguatkan riset dan berkontribusi untuk masyarakat. Langkah tersebut akan mendorong UI meningkatkan posisi peringkatnya dengan tetap relevan untuk semua pemangku kepentingan,” kata Rahmat.

Sebelumnya, Iluni UI juga resmi menetapkan serta mengukuhkan pengurus Lembaga Forum Diskusi Salemba (FDS) Iluni UI periode 2022-2025. Lembaga itu diresmikan sebagai wadah diskusi, riset, dan rekomendasi untuk memperkuat kohesi bangsa.

Baca juga: Iluni UI dorong alumni cegah polarisasi masyarakat

Ketua Lembaga FDS sekaligus Ketua Policy Center Iluni UI M Jibriel Avessina mengatakan komitmennya untuk berkontribusi bagi peningkatan pemeringkatan UI khususnya dan perguruan tinggi di Indonesia pada umumnya, terutama di kancah internasional.

Pewarta: Indriani
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022