Konsentrasi publik dan masyarakat lebih cenderung dengan isu capres.
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Persaudaraan Aktivis dan Warga Nusantara (Pandawa Nusantara) Faisal Anwar mendukung kebijakan Komisi Pemilihan Umum yang memperbolehkan peserta Pemilu 2024 kampanye di kampus.

"Mahasiswa merupakan kelompok pemilih yang secara kuantitas lebih banyak dari pemilih lainnya," kata Faisal Anwar alam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Walaupun mahasiswa kelompok usia produktif, kata dia, tingkat partisipasi mereka dalam pemilu belum maksimal. Hal itu karena kurangnya media informasi dan sosialisasi peserta pemilu di kalangan mahasiswa.

"Gagasan KPU untuk memperbolehkan kampanye di kampus menjadi salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mahasiswa akan pentingnya berpartisipasi dalam pemilu mendatang," katanya.

Selain itu, lanjut dia, kampus merupakan dunia civitas academica yang memiliki komitmen moral tinggi dalam perubahan tatanan masyarakat ke arah lebih baik.

Menurut Faisal, hal itu sejalan dengan komitmen anggota KPU periode 2022—2027 saat menyampaikan uji kelayakan yang bertekad untuk menghadirkan Pemilu 2024 yang lebih berintegritas, inklusivitas, akuntabilitas, sinergitas, dan berkualitas.

"Saatnya anggota KPU merealisasikan visi, misi, dan gagasanya dalam ruang-ruang diskusi di kalangan kampus," katanya menegaskan.

Dengan memperbolehkan kampus sebagai ajang kampanye peserta pemilu, dia berharap menjadi edukasi dan sarana informasi kepada pemilih tentang larangan praktik politik uang.

"Peranan mahasiswa sebagai agen perubahan dan kontrol sosial dapat menjadi garda terdepan membantu penyelenggara pemilu, yakni KPU, Bawaslu dan DKPP," katanya.

Dengan metode kampanye di kalangan perguruan tinggi, kata dia, dapat mengurangi biaya pemilu yang sangat tinggi.

Ia lantas menyebutkan anggaran Pemilu 2024 telah disepakati oleh Pemerintah dan DPR RI sebesar Rp76 triliun.

Dikatakan pula bahwa sistem pemilu 2024 merupakan pemilu serentak untuk memilih anggota legislatif (DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota) dan pemilihan calon presiden dan wakil presiden.

"Ketika tahapan masa kampanye terbuka sudah dimulai, konsentrasi publik dan masyarakat lebih cenderung dengan isu capres," ungkapnya.

Faisal berharap kampus sebagai tempat kampanye menjadi penting untuk menghasilkan calon perwakilan rakyat yang berkualitas dan mampu memperjuangkan aspirasi rakyat.

Baca juga: KPU ingatkan kelengkapan dokumen parpol sebelum mendaftar
Baca juga: KPU RI terima permohonan pembukaan akses Sipol dari 47 parpol

Pewarta: Fauzi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022