Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menekankan bahwa semua unsur dalam masyarakat punya tanggung jawab untuk mencegah perundungan terhadap anak menyusul kematian seorang siswa sekolah dasar yang diduga mengalami depresi karena menjadi korban perundungan di Tasikmalaya, Jawa Barat.

"Ini adalah tanggung jawab kita semuanya, tanggung jawab orang tua, tanggung jawab para pendidik, tanggung jawab sekolah, tanggung jawab masyarakat agar bullying, perundungan, ke depan tidak terjadi lagi," kata Presiden di Bogor, Jawa Barat, Sabtu.

"Harus kita jaga bersama agar anak-anak kita itu memiliki dunia bermain, dunia anak-anak dengan keceriaan mereka. Jangan sampai terjadi lagi yang namanya perundungan," ia menambahkan.

Presiden juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga siswa korban perundungan yang meninggal dunia di Tasikmalaya.

"Saya ingin menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas kejadian di Tasikmalaya, dan ini adalah tanggung jawab kita semuanya," katanya.

Seorang siswa kelas V SD yang menjadi korban perundungan meninggal dunia setelah menjalani perawatan karena menderita depresi di Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.

Kepolisian Daerah Jawa Barat telah memeriksa 15 orang terkait kasus perundungan yang mencakup pemaksaan untuk melakukan tindakan asusila tersebut.

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo, sebanyak 15 orang yang diperiksa merupakan saksi yang melihat langsung kejadian perundungan maupun mendengar cerita perundungan tersebut.

Baca juga:
Ridwan Kamil minta DP3AKB tangani kasus perundungan siswa di Tasikmalaya
KemenPPPA jangkau keluarga korban perundungan anak berujung maut


Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022