Kami juga mendorong partisipasi aktif pemerintah daerah dalam pengembangan pariwisata di desanya masing-masing
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong kader wisata membuat proyek rencana pengembangan desa masing-masing.

"Dalam pelaksanaan Kampanye Sadar Wisata (KSW) akan dipilih kader wisata yang akan diberikan pelatihan dan ditugaskan untuk membuat proyek rencana pengembangan desanya masing-masing," ujar Menparekraf Sandiaga Uno dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Sebelumnya, Kemenparekraf meluncurkan KSW serta pelatihan dan pengembangan pemasaran daring, dan peningkatan kualitas layanan di enam destinasi pariwisata prioritas sebagai upaya mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dan dunia usaha lokal di sektor pariwisata.

Pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan keterampilan pemasaran daring dan peningkatan kualitas layanan akan dilakukan melalui tahapan analisis kebutuhan pelatihan, perancangan program pelatihan, pelaksanaan pelatihan, serta pengawasan dan evaluasi.

“Kita ingin peningkatan SDM di era Society 5.0 sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan sehingga wisatawan dapat menikmati kunjungannya. Maka kita harus fokus pada penyiapan masyarakat yang peduli dengan perkembangan, peningkatan usaha lokal pengguna layanan online (daring) dan upaya meningkatkan ratingnya,” tambah dia.

Baca juga: 41 desa wisata di Bogor akan pamer keindahan pada jambore 8-9 Agustus

Pelaksana Tugas Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf Frans Teguh menjelaskan program KSW sebenarnya telah dilakukan secara rutin.

“Namun mengingat ada dukungan dari Bank Dunia, kami sudah melakukan persiapan dalam skema Kampanye Sadar Wisata yang lebih berkelanjutan, dibagi dalam empat tahap, yaitu sosialisasi, pelatihan, pendampingan, dan apresiasi,” katanya.

Tahapan itu dilaksanakan secara tahun jamak (2022-2023) untuk memperkuat keterkaitan perekonomian lokal dan pariwisata.

“Kegiatan ini didedikasikan untuk destinasi pariwisata prioritas (DPP)melalui berbagai metode, terutama dengan modul-modul yang kita persiapkan. Kami juga mendorong partisipasi aktif pemerintah daerah dalam pengembangan pariwisata di desanya masing-masing, sekaligus pendaftaran kandidat champion local (juara lokal) desa,” kata dia.

Frans Teguh menjelaskan program KSW fokus pada penerapan Sapta Pesona Era Society 5.0, Pelayanan Prima, dan Disiplin Protokol Kesehatan (CHSE).

Baca juga: Sandi ingin ada peningkatan kualitas SDM pariwisata era "society 5.0"

Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Pariwisata Kemenparekraf/Baparekraf Florida Pardosi menambahkan kedua program tersebut mengikutsertakan masyarakat dan pelaku usaha lokal di enam DPP, dengan melibatkan setidaknya 6.500 masyarakat untuk KSW dan kurang lebih 7.700 pelaku usaha lokal untuk program pelatihan dan pengembangan pemasaran daring, serta peningkatan kualitas layanan.

“Untuk sosialisasi KSW sudah kami lakukan sejak Maret 2022 di 65 desa wisata di wilayah enam DPP dengan menggunakan tiga modul, yaitu Sapta Pesona, Layanan Prima, dan CHSE. Sedangkan saat pelatihan nanti akan ada 14 modul. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata setempat, sehingga nantinya bisa mengawal terutama dalam menjaring peserta untuk ke tahap selanjutnya yaitu pelatihan dan implementasi proyek pengembangan desa," kata dia. 

Baca juga: Kemenparekraf klaim telah perkuat ekosistem pariwisata berkelanjutan
Baca juga: Ari Dwipayana sebut desa wisata harus terlibat jaga alam dan budaya
Baca juga: Vokasi UI kembangkan desa wisata di Bali berkonsep ekonomi sirkular

Pewarta: Indriani
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022