Jakarta (ANTARA) - Damri akan kembali melayani Angkutan Lintas Batas Negara (ALBN) rute Pontianak - Kuching, Sarawak Malaysia, mulai 22 Juli 2022.

Corporate Secretary Damri, Akhmad Zulfikri menuturkan bahwa Angkutan ALBN bertujuan memudahkan masyarakat dalam melakukan perjalanan ke luar negeri melalui jalur darat, dengan harga yang relatif lebih terjangkau.

“Damri terus berkomitmen untuk menghadirkan transportasi yang dapat dijangkau oleh semua kalangan masyarakat, demi menciptakan pemerataan sosial yang lebih luas,” kata Zulfikri dalam keterangannya yang dipantau di Jakarta, Selasa.

Zulfikri mengatakan, ALBN melayani pelanggan untuk melakukan mobilisasi hingga batas negara. Angkutan ini beroperasi untuk melayani pelanggan yang ingin menginjakkan kakinya ke wilayah Kuching, Malaysia dan Bandar Seri Begawan (Brunei).

Adapun titik keberangkatan ALBN berada di Kota Pontianak.

Lebih lanjut Ia menyampaikan, Damri juga tengah merintis pengembangan rute lainnya, yaitu Singkawang - Kuching via Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk - Border Biawak, Malaysia, hingga ke Timor Leste dan Papua Nugini.

“Dengan adanya Angkutan Lintas Batas Negara akan meningkatkan kolaborasi yang baik antar dua negara. Selain itu juga dapat memudahkan aksesibilitas pelanggan Damri menuju luar negeri,” ujarnya.

Jadwal keberangkatan beserta tarifnya, antara lain:
- Pontianak - Kuching, Sarawak (Malaysia), memilik trayek perjalanan dari Pontianak - Simpang Ampar - Sosok - Entikong - PLBN Entikong - Border Tebedu - Serian - Kuching.

Jadwal perjalanan beroperasi setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat baik dari Pontianak maupun dari Kuching.

Keberangkatan perdana dari Pontianak dimulai hari Jumat 22 Juli 2022 pukul 07.00 WIB, sedangkan keberangkatan dari Kuching dijadwalkan pukul 10.00.

Damri menyediakan 2 jadwal keberangkatan dengan 2 tipe bus yang akan beroperasi yaitu Bus Executive Class dengan kapasitas 34 penumpang dan Bus Super Executive Class berkapasitas 23 penumpang.

Adapun keberangkatan dari Pontianak pukul 07.00 WIB dengan layanan Executive Class, sedangkan keberangkatan pukul 21.30 WIB dengan layanan Royal Class.

"Pelanggan Damri dapat menunggu di terminal ALBN Sei Ambawang maupun di Kantor Pemasaran Damri di Jalan Pahlawan, Pontianak," ujarnya.

Sementara dari Kuching, keberangkatan bus pukul 08.00 AM dengan layanan Executive Class dan pukul 11.00 AM dengan layanan Super Executive Class.

Untuk kepulangan dari Kuching, pelanggan dapat menunggu di Terminal Kuching Sentral pukul 10.00 waktu Kuching (GMT+8).

Terdapat dua tipe bus yang akan beroperasi, yakni Executive Class berkapasitas 34 penumpang dan Royal Class sebagai bus cadangan.

Bus Executive akan dikenakan tarif sebesar Rp250.000/RM 75. Sedangkan untuk Bus Royal dikenakan tarif sebesar Rp280.000/RM 85.

Untuk informasi pemesanan tiket dan informasi lainnya, pelanggan dapat menghubungi Kantor Cabang DAMRI wilayah Pontianak di nomor Whatsapp 0812 5420 6001.

Ia menambahkan, syarat operasional yang diberlakukan untuk para pelanggan, di antaranya adalah:

- Pelanggan telah mendapatkan vaksinasi dosis kedua dan booster serta melakukan scan barcode pada aplikasi Pedulilindungi. Sedangkan bagi pelanggan dengan usia di bawah 12 tahun atau memiliki kesehatan khusus dapat melampirkan Surat Keterangan Dokter Spesialis;

- Pelanggan wajib mengunduh aplikasi MySejahtera (aplikasi milik Malaysia) saat melakukan pembelian tiket perjalanan tujuan Pontianak maupun Kuching;

- Memiliki identitas KTP dan Paspor dalam keadaan aktif lebih dari 6 bulan atau sebelum habis atau non aktif saat waktu keberangkatan atau kepulangan;

- Pelanggan wajib mengikuti peraturan keimigrasian Indonesia dan Malaysia serta peraturan pemeriksaan barang bawaan oleh Pihak Beacukai Indonesia dan Kastam Diraja Malaysia.

Akhmad Zulfikri mengatakan dengan kembalinya ALBN di tengah-tengah masyarakat, maka akan memudahkan masyarakat melakukan perjalanan ke luar negeri.

Selain itu, masyarakat pun dapat merasakan suasana berbeda pergi ke luar negeri dengan menggunakan transportasi darat.

“Semoga dengan beroperasinya kembali ALBN dapat menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi dan dapat meningkatkan kerjasama antar kedua negara” tutupnya.

Baca juga: DAMRI optimistis capai target layani 19 juta penumpang pada 2022

Baca juga: Damri ungkap angkutan perintis terkendala pola pemberian subsidi

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022