Kabupaten Kepulauan Sangihe (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dalam sepekan terakhir, merekam sebanyak 217 aktivitas kegempaan Gunung Awu, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulut.

"Kegempaannya berfluktuatif, bisa meningkat, bisa turun juga. Fluktuatif di sini adalah fluktuatif tinggi," sebut Koordinator Gunung Api PVMBG, Oktory Prambada melalui aplikasi percakapan dari Manado, Jumat.

Dia menyebutkan, apabila ada peningkatan status berarti sudah memasuki fase baru, namun untuk saat ini masih di siaga (level III).

Dia menyebutkan, kalau di saat normal aktivitas hanya ada gempa gempa tektonik, tidak ada gempa vulkanik, sementara gempa vulkanik pada keadaan normal antara 1-5 kejadian per bulan.

Terekam delapan kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-10 milimeter durasi 15-40 detik serta satu kali gempa harmonik dengan amplitudo delapan milimeter selama 120 detik.

Baca juga: Tiga gunung api di Sulut status waspada
Baca juga: Kecil, potensi letusan Gunung Awu di Sulut

PVMBG merekam juga 39 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo tiga sampai 71 milimeter dengan lama gempa tiga sampai 40 detik serta 65 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo empat hingga 69 milimeter.

PVMBG juga merekam sebanyak lima kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo tujuh hingga 62 milimeter dan lama gempa 20-59 detik.

Selanjutnya, 99 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo dua hingga 47 milimeter dan lama gempa 35-232 detik.

Sebelumnya, dia menyebutkan gunung yang memiliki ketinggian 1.320 di atas permukaan laut tersebut masih dalam fase krisis kegempaan.

Gempa-gempa ini berasosiasi dengan pelepasan tekanan dari dapur magma berupa gempa permukaan yang intensif.

Baca juga: Masyarakat diimbau tidak dekati radius 3,5 kilometer dari Gunung Awu

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022