bisa berdagang dengan tenang
Jakarta (ANTARA) - Pedagang kaki lima eks Kota Tua mengaku bersyukur setelah pemerintah setempat menyediakan tempat berdagang di lokasi binaan (lokbin)  Kota Intan, Taman Sari, Jakarta Barat.

"Kita sangat bersyukur ya karena kita bisa dapat tempat yang lebih aman, enggak kena debu dan jatah preman," kata Yuli salah seorang pedagang yang menempati satu kios di Kota Bintang, Senin.

Sebelumnya Yuli menjajakan minuman ringan di pinggir trotoar kawasan wisata Kota Tua. Kegiatan itu dia lakukan sebelum pindah ke lokbin Kota Intan pada tahun 2016.

Semenjak pindah ke lokbin Kota Intan, dirinya mengaku bisa berdagang dengan tenang.

"Di sini kita lebih nyaman dan tertib, kalau di pinggir jalan kita was-was kena debu, kesenggol mobil, macam-macam," kata dia.

Untuk keuntungan, Yuli  mengaku mendapat pemasukan yang cukup selama berdagang di lokbin Kota Intan.

Walau demikian, dia tidak merinci berapa perbandingan penghasilan hariannya ketika berdagang di lingkungan Kota Tua dan di lokbin Kota Intan.

Yuli juga mendengar kabar bahwa dalam waktu dekat lokbin di tempatnya mencari nafkah akan kembali ramai dengan pedagang yang direlokasi berikutnya.

Dia mengaku senang dengan rencana tersebut.

"Senang lah, biar di sini semakin ramai. Kalau pedagang yang dapat pelanggan hanya di sana saja kan ga adil," jelas dia.

Linda (58) pedagang minuman yang juga berdagang di lokbin Kota Intan justru memiliki pendapat berbeda.

Menurut dia, kawasan lokbin itu hanya ramai beberapa bulan awal ketika dirinya pindah ke lokasi tersebut.

"Ramainya pas Oktober sampai Januari 2017. Setelah itu sepi lagi," kata dia.

Menurut dia, pembeli lebih sering membeli makanan di kawasan Kota Tua karena jaraknya yang lebih dekat. Tidak hanya itu, pengunjung jarang ada yang parkir di kawasan Kota Intan lantaran jaraknya yang dianggap jauh dari kawasan Kota Tua.

"Pengunjung juga malas ke sini karena kejauhan," kata dia.

Walau demikian, Linda  berharap pengunjung semakin ramai ketika seluruh PKL yang ada di Kota Tua bersedia pindah ke lokbin.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Jakarta Barat menyiapkan dua lokasi untuk relokasi PKL Kota Tua yakni di lokbin Kota Intan dan di gedung Cipta Niaga

"Di Kota Intan ada 457 titik dan di Cipta Niaga ada daya tampung 120 titik," kata Camat Taman Sari, Agus Sulaiman saat ditemui di Kota Tua.

Sejauh ini, 272 PKL sudah setuju untuk pindah ke kawasan Kota Intan dan 41 PKL bersedia dipindahkan ke kawasan Cipta Niaga.

Agus mengimbau PKL  lainnya bersedia pindah ke lokasi-lokasi binaan  agar pusat kuliner Kota Tua bisa terpusat di satu titik.

"Keuntungan yang diterima PKL pun banyak yakni bisa berjualan dengan aman, nyaman dan dipastikan akan ramai karena tempat parkir kendaraan juga akan terpusat di sini," jelasnya.
Baca juga: Usai diresmikan, 72 pelaku UMKM tempati lokbin Stasiun Tebet
Baca juga: Pemkot Jaksel bina 72 pelaku UMKM yang tempati lokbin di Stasiun Tebet
Baca juga: 859 pedagang lokasi binaan di Jakarta Pusat sudah divaksin

Pewarta: Walda Marison
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022