Jakarta (ANTARA) - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) merencanakan aksi nasional untuk mengatasi dampak perubahan iklim di sektor ketenagakerjaan.

Sekretaris Jenderal Kemnaker Anwar Sanusi sebagaimana dikutip dalam siaran pers kementerian di Jakarta, Jumat, mengemukakan bahwa perubahan iklim telah menimbulkan dampak pada kondisi lingkungan dan ekonomi, termasuk sektor ketenagakerjaan.

"Kemnaker akan membuat rencana jangka pendek untuk merespons isu transisi yang berkeadilan," katanya.

Namun, dia tidak mengelaborasi rencana aksi nasional yang ditujukan untuk mengatasi dampak perubahan iklim pada sektor ketenagakerjaan.

Menurut Organisasi Perburuhan Internasional, perubahan iklim dan bentuk degradasi lingkungan yang lain menimbulkan dampak negatif pada akses terhadap pekerjaan dan produktivitas kerja.

Perubahan iklim mengancam pekerjaan-pekerjaan yang mengandalkan dukungan ekosistem keberlanjutan seperti pekerjaan di bidang pertanian, kelautan, dan perikanan.

Peningkatan frekuensi dan intensitas gangguan lingkungan akibat perubahan iklim juga dapat menurunkan produktivitas tenaga kerja.

Selain itu, anggota kelompok rentan seperti orang-orang yang bekerja di sektor ekonomi informal dan usaha kecil kesulitan memulihkan diri dari dampak bencana-bencana yang dipicu oleh perubahan iklim.

Menurut organisasi perburuhan, regulasi perburuhan bisa mendukung adaptasi terhadap perubahan iklim dengan menawarkan solusi untuk mengatasi tekanan lingkungan, migrasi yang dipicu oleh kondisi lingkungan, kompensasi dan pelindungan bagi pekerja di sektor yang terdampak, serta perangkat pendukung diversifikasi ekonomi.

Indonesia sudah menunjukkan komitmen untuk menurunkan emisi dan mengatasi dampak perubahan iklim dengan meratifikasi Perjanjian Paris serta memasukkan pertimbangan iklim dalam penyusunan agenda pembangunan dan kebijakan nasional.

Dalam Forum L20 Road To Bali pada Rabu (6/7), Anwar mengemukakan bahwa upaya untuk mengekang perubahan iklim dan dampaknya juga berkaitan erat dengan pemulihan yang inklusif dari dampak pandemi COVID-19.

"Dengan komitmen dan kerja sama internasional, kita dapat melakukan transisi ke net zero emission dan mencapai ketahanan iklim, sehingga kawasan kita muncul lebih kuat dari sebelumnya," demikian Anwar Sanusi.

Baca juga:
G20 didorong kembangkan rencana aksi nyata atasi perubahan iklim
Kemnaker masih menyiapkan aturan penyaluran subsidi upah tahun 2022


Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022