rendahnya literasi dan inklusi keuangan bagi perempuan
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga mengatakan masih terbatasnya akses dan kemampuan perempuan mengakses teknologi menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi UMKM perempuan.

"Tiga permasalahan aktual yang dihadapi oleh UMKM perempuan, diantaranya konstruksi sosial patriarki, infrastruktur, akses dan kemampuan perempuan mengakses teknologi dan rendahnya literasi dan inklusi keuangan bagi perempuan," kata Menteri Bintang dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

Untuk itu, pemerintah mendorong pemberdayaan perempuan di kewirausahaan diwujudkan melalui serangkaian kebijakan, program dan kegiatan yang memastikan kesetaraan gender dan inklusi sosial dapat terwujud.

Baca juga: Kemen PPPA: Pemberdayaan perempuan harus ditanamkan di keluarga
Baca juga: Menteri PPPA: Pemberdayaan perempuan solusi masalah perempuan dan anak

Pada 9 Juni 2020, pemerintah meluncurkan Strategi Nasional Keuangan Inklusif Perempuan yang bertujuan untuk meningkatkan akses layanan keuangan formal kepada perempuan, memperkuat akses permodalan dan dukungan pengembangan usaha untuk usaha mikro dan kecil, serta meningkatkan akses perempuan kepada produk dan layanan keuangan digital.

Program wirausaha perempuan melalui Konsep Pelatihan Kewirausahaan Berperspektif Gender ini meliputi pelatihan kepemimpinan perempuan, kewirausahaan perempuan, literasi dan inklusi keuangan perempuan serta pemanfaatan teknologi dan literasi digital untuk pengembangan bisnis.

Program ini juga telah dilaksanakan dan diimplementasikan melalui kolaborasi multi-pihak dari berbagai bidang mulai dari BUMN, sektor swasta, pemerintah pusat dan daerah hingga LSM.

Baca juga: Presidensi G20 Indonesia momentum wujudkan pemberdayaan perempuan

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022