Ini adalah contoh kita memasuki kota global dan kita juga sebut global karena memanfaatkan teknologi digital
Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendeklarasikan Jakarta sebagai kota global pada puncak perayaan HUT ke-495 DKI Jakarta di Jakarta International Stadium (JIS), Sabtu malam.

"Jakarta sudah hampir memasuki usia 500 tahun dan sekarang kita bisa menyatakan pada dunia bahwa Jakarta adalah kota global," kata Anies memberikan sambutan pada puncak HUT DKI di JIS tersebut.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyebutkan sejumlah indikator yang membuat Jakarta layak sebagai kota global. Yakni didukung sarana berstandar internasional.

Adapun sarana yang dia sebut di antaranya stadion berstandar internasional, trotoar, pusat seni dan keseniannya, hingga fasilitas transportasi publik seperti halte dan MRT yang berstandar internasional.

"Ini adalah contoh kita memasuki kota global dan kita juga sebut global karena memanfaatkan teknologi digital," katanya.

Baca juga: Pengunjung padati gerai UMK pada puncak HUT Jakarta di JIS
Baca juga: DKI sediakan bus gratis untuk malam puncak HUT ke-495 Jakarta

 
Puncak HUT ke-459 DKI Jakarta yang diadakan di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, Sabtu malam (25/6/2022). (ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna)
Tak hanya itu, Anies juga memamerkan aplikasi Jakarta Kini (JaKi) yang mendapatkan penghargaan tingkat Asia Tenggara.

Anies melanjutkan Jakarta disebut kota global karena menjadi tuan rumah penyelenggaraan acara internasional. Di antaranya baru-baru ini menjadi tuan rumah ajang balap mobil listrik, Formula E.

Saat berbicara di tengah panggung di dalam JIS, Anies juga membanggakan stadion berkapasitas 82 ribu kursi itu yang dibangun megah oleh 100 persen anak bangsa sendiri.

Malam puncak HUT ke-495 DKI Jakarta ditutup di JIS dengan menghadirkan sejumlah artis Tanah Air di antaranya grup musik Wali, Ungu dan Padi.

Selanjutnya, ada Reza Artamevia, Mahalini, Lea Simanjuntak, Saykoji dan Kojek yang dipandu pembawa acara Astrid Tiar dan Choky Sitohang.

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022