Harus diingat pengoperasian PLTS atap itu sangat bergantung kepada kondisi cuaca seperti awan, mendung dan sebagainya
Jakarta (ANTARA) - PT PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya menjamin pasokan listrik untuk seluruh kegiatan di Jakarta International Stadion (JIS) dan Sirkuit Jakarta E-Prix di Ancol yang beberapa pekan lalu menjadi lokasi balapan Formula E.

"Apapun kegiatannya tetap aman," kata General 
Manager (GM) PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya, Doddy Pangaribuan dalam acara "gathering" di Cirebon, Jawa Barat, Sabtu.

Doddy mengatakan, beban puncak JIS sebesar 5,54 MVA dan Sirkuit Jakarta E-Prix di Ancol diperkirakan 7 MVA.

Doddy memastikan apapun kegiatannya di kedua aset milik BUMD DKI Jakarta itu tetap bisa berlangsung lancar tanpa ada gangguan listrik.

Bahkan seiring dengan program "Langit Biru" yang diusung Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, UID Jakarta Raya menggunakan sumber listrik yang sudah mendapatkan sertifikat energi baru dan terbarukan (renewable energy certificate/REC).

Dengan REC, PLN memastikan energi yang digunakan berasal dari pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan (EBT) yang diaudit dengan sistem penelusuran APX TIGRs dari Amerika Serikat (AS).

Tak hanya itu, untuk mendukung berbagai perhelatan ke depan, PLN juga telah menyiapkan Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM) sepanjang 6,8 kilometer (km) persegi.

Baca juga: PLN UID Jakarta Raya perbanyak kabel bawah tanah
Baca juga: PLN DKI gandeng swasta dirikan lima SPKLU sekitar Jakarta

 
PT PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (UID) Jaya) memasok listrik sebesar 5,54 MegaVolt Ampere (MVA) untuk Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, Jumat (7/1/2022). (ANTARA/HO-PLN UID Jaya)

PLTS
Terkait maraknya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) pada atap di bangunan tinggi di DKI Jakarta, Doddy mengingatkan penting dipikirkan keberlangsungan dalam jangka panjang.

"Harus diingat pengoperasian PLTS atap itu sangat bergantung kepada kondisi cuaca seperti awan, mendung dan sebagainya," katanya.

Sampai saat ini belum ada jaminan kontinuitas pasokan listrik dari PLTS termasuk dari PLTS Cirata 200 MW.

Ke depan, menurut Doddy, pembangkit di Indonesia masih membutuhkan pasokan dari pembangkit berbahan bakar fosil. Termasuk rencana menggunakan gas juga harus dipertimbangkan.

"Jangan seperti di Eropa, awalnya ramai-ramai bikin pembangkit ramah lingkungan berbahan gas, akhirnya kembali lagi ke batu bara akibat pasokan dari Rusia terganggu," katanya.

Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022