atas nama cinta Indonesia kami saling tolong dan saling bantu
Sumenep (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menggelar bakti sosial lintas elemen di Sumenep, Jawa Timur berupa penyaluran bantuan zakat produktif dan bedah rumah warga tidak mampu di wilayah itu.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa hadir secara langsung dalam kegiatan bertajuk 'Pelayaran Kebangsaan dan Bahari' yang diinisiasi Koarmada II TNI AL di Pantai Slopeng, Sumenep, Jawa Timur, Rabu, itu.

"Atas nama cinta tanah air kami menjalin strong partnership. Atas nama cinta Indonesia kami saling tolong dan saling bantu. Kami juga melakukan bakti sosial yang diwujudkan dalam satu payung yakni Pelayaran Kebangsaan Bahari inisiasi Koarmada II Surabaya," ujar Gubernur.

Gotong royong lintas elemen ini dilakukan untuk memastikan bahwa kebutuhan layanan kesehatan dan gizi masyarakat di wilayah kepulauan di Jawa Timur terselenggara melalui berbagai jenis bakti sosial yang dilakukan.

Secara khusus, Gubernur Khofifah bersama Kaskoarmada II Laksma TNI Rachmad Jayadi turun langsung mengawal bakti sosial dengan berbagai program mulai khitanan massal, pelayanan kesehatan gigi dan mulut, sosialisasi dan edukasi kesehatan, santunan anak yatim dan yatim piatu, bantuan tambahan gizi, pencegahan kasus kekerdilan, bantuan rumah tinggal layak huni, bantuan zakat produktif serta diskusi kebangsaan. Semuanya dipusatkan di Pantai Slopeng, Sumenep.

Baca juga: Bakti sosial religi Polri bantu perbaikan 11.932 rumah ibadah
Baca juga: TNI-Polri dan Kemenkes selenggarakan bakti sosial kesehatan di Banten

Ada banyak kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan ini. Bahkan secara khusus menggunakan KRI Makassar-590, Koarmada II mengandeng Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Airlangga Surabaya dan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hang Tuah untuk memberikan sosialisasi hingga pengobatan umum kepada masyarakat di Pantai Slopeng.

Kegiatan bakti sosial sekaligus pengabdian masyarakat ini meliputi khitan masal yang diikuti oleh lebih 100 anak peserta, donor darah, sosialisasi pencegahan dan penanganan kasus kekerdilan, serta pengobatan umum dan pemeriksaan gigi dan mulut yang diselenggarakan di beberapa puskesmas di Sumenep.

Selain kegiatan bakti sosial, juga digelar penyerahan paket sembako dari Baznas RI yang secara simbolis diberikan pada 10 penerima keluarga resiko kasus balita dari total 1.000 penerima.

Jenis kegiatan lainnya berupa penyerahan secara simbolis 10 paket makanan tambahan kepada ibu hamil dan bayi dari total 1.000 penerima, dan penyerahan 1.000 Al Quran kepada 10 pondok pesantren dimana masing masing pesantren menerima 100 Al-Qur'an.

Baca juga: Wapres tinjau bakti sosial kesehatan di Banten
Baca juga: Saka Kencana BKKBN lakukan sosialisasi dan bakti sosial cegah stunting

Mantan Menteri Sosial RI ini juga mengamati layanan kesehatan gigi dan mulut yang diberikan bagi anak-anak Sekolah Dasar (SD).

Ia juga turut memberikan bantuan bedah rumah bagi 10 orang senilai Rp17.500.000, bantuan modal usaha dan zakat produktif bagi 100 pelaku usaha ultra mikro dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

"Ini adalah upaya untuk membentuk kemandirian para pengusaha ultra mikro yang ada di Sumenep. Bukan pertama kalinya ini dilakukan di Sumenep. Sehingga saya harap ini bisa mengurangi jeratan pelaku usaha ultra mikro dari rentenir dan menjadi stimulus pertumbuhan usahanya," katanya, menjelaskan.

Pada acara tersebut, Gubernur Khofifah dan Kaskoarmada II berkesempatan melakukan interaksi dengan pelayanan kesehatan masyarakat yang sedang berlangsung di Puskesmas Ambuten dan Puskesmas Dasuk melalui zoom meeting.

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan pada Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK RI) Agus Suprapto mengatakan, bahwa kemajuan pembangunan harus seiring dengan penuntasan persoalan dan permasalahan kesehatan yang saat ini sangat banyak dan kompleks.

Ia menyebut, persoalan lain kasus kekerdilan juga menjadi permasalahan yang membutuhkan kerjasama pentahelix sehingga permasalahan bisa terselesaikan. "Untuk itu, pemerintah akan berkomitmen menuntaskan persoalan kasus kekerdilan tersebut guna menyongsong Indonesia Emas tahun 2045," katanya, menjelaskan.

Baca juga: Projo gelar bakti sosial di Borobudur

 

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022