Kita akan dukung pengguna teknologi tepat guna ini
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) mendukung pengoperasian mesin pengubah sampah menjadi solar di Kelurahan Kota Bambu Selatan, Kecamatan Pal Merah.

"Kita akan dukung pengguna teknologi tepat guna ini. Maka dari itu kita akan tinjau untuk melihat langsung pemanfaatannya," kata Camat Pal Merah, Joko Mulyono, saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Menurut Joko, mesin penghasil solar dari sampah ini dapat berguna untuk lingkungan sekitar.

"Bukan hanya dipakai untuk kepentingan operasional Pemkot saja, mesin ini juga diharapkan dapat memproduksi solar secara massal untuk warga sekitar," katanya.

Joko melanjutkan, pihaknya akan memperbaiki beberapa bagian mesin jika ditemukan kerusakan.

Baca juga: Bank Sampah Pancoran manfaatkan aplikasi untuk permudah transaksi

"Katanya kemarin ada yang rusak makanya kita periksa dulu untuk kita dukung," jelas dia.

Sebelumnya, Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Kota Bambu Selatan mengubah sampah plastik kresek menjadi bahan bakar jenis solar dengan mesin khusus di halaman kantor kelurahan.

"Ini khusus plastik-plastik kresek. Kalau misalkan plastik seperti botol air mineral, gelas air mineral ada nilai ekonominya, bisa dijadikan uang," kata pengelola mesin sekaligus petugas PPSU Kelurahan Kota Bambu Selatan Rofik di halaman kantor kelurahan.

Ia melanjutkan, upaya ini dilakukan demi mengurangi jumlah sampah yang akan dikirim ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi.

Dalam prosesnya, sampah plastik kresek tersebut dimasukkan ke dalam mesin pembakaran dan diolah dalam kurun waktu beberapa jam.

Baca juga: Anies ajak warga DKI pilah sampah

Plastik akan dibakar dengan suhu 300 sampai 500 derajat celsius. Setelah dibakar, mesin tersebut secara otomatis akan mengeluarkan bahan bakar minyak jenis solar hasil pembakaran sampah.

Rofik mengatakan pihaknya bisa menghasilkan satu liter solar dari setiap satu kilogram sampah plastik yang diolah.

Dia mengaku bisa mengolah empat kilogram sampah plastik dalam sehari.

"Kalau sehari empat kilo berarti dikalikan saja, empat liter kali 30 hari. Itu kira kira solar yang dihasilkan selama sebulan," kata Rofik.

Solar tersebut biasanya digunakan kembali untuk operasional mesin atau untuk kebutuhan yang lain.

Baca juga: Pemprov DKI libatkan seluruh RW ke dalam program sadar sampah

Rofik berharap upaya ini dapat dijalankan terus agar sampah plastik yang bertebaran di lingkungan bisa didaur ulang menjadi bahan yang berguna.

Pewarta: Walda Marison
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022