Jakarta (ANTARA) - Elvis Presley bisa dibilang merupakan salah satu tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah musik populer. Kehadiran dan perjalanannya di kancah hiburan Amerika Serikat dengan berbagai hal ikonis darinya membuatnya menjadi sosok yang sangat menarik untuk diadaptasi ke bentuk biopik.

Baca juga: Priscilla Presley menangis saat premier film "Elvis di Cannes

Namun, itu juga membuat menceritakan kisahnya menjadi tantangan yang unik. Segala sesuatu tentang Elvis -- jatuh-bangun dan semua hal yang terjadi di antaranya, begitu terukir dalam sanubari banyak orang. Kehidupannya bagaikan sebuah mitologi -- penuh dengan imajinasi dan misteri, bahkan hingga hari ini.

Sesuai judulnya, film ini mengisahkan kehidupan dan karier penyanyi dan aktor Elvis Presley (diperankan oleh Austin Butler), dari masa kecilnya hingga menjadi bintang rock and roll dan bintang film, serta hubungannya yang rumit dengan manajernya, Kolonel Tom Parker (diperankan oleh Tom Hanks).

Meski berjudul "Elvis", penonton akan mendapatkan ceritanya dari sudut pandang sang manajer -- sosok yang dituduh merupakan penyebab utama menurunnya kesehatan, meredupnya masa keemasan, hingga kematian muda sang musikus.

Baca juga: "Elvis" tayang perdana di Festival Film Cannes 2022
"Elvis" (2022). (ANTARA/Warner Bros.)

Berperan sebagai tokoh yang begitu manipulatif, Tom Hanks memberikan penampilan yang sesekali membuat penonton bergumam sebal karena aksinya mempengaruhi Elvis. Bisa dibilang, aksi Hanks kali ini cukup baru di sepanjang karier aktingnya.

Sementara Austin Butler, aktor berusia 30 tahun yang memerankan Elvis, memiliki bentuk mata dan bibir yang cukup mirip dengan sang legenda rock and roll. Tak hanya itu, ia juga melakukan peniruan yang cukup baik dari aksen hingga gaya dan aksi panggung Elvis.

Tidak berlebihan apabila mengatakan Butler sama mempesonanya seperti pelantun "Can't Help Falling in Love" tersebut. Lirikan mata, tarian, cara ia berbicara -- semuanya dilakoni dengan sempurna oleh Butler.

Dinamika yang terjadi di antara hubungan Parker dan Elvis pun menarik untuk disimak, memberikan perspektif baru akan apa yang terjadi sebenarnya di antara dua pria yang terlihat begitu solid, namun ternyata begitu menghancurkan -- mengikis segala hal yang bersinar dalam Elvis -- tahun demi tahun.

Bagaimana pengaruh Parker begitu besar dan membuat sang raja rock and roll menjadi begitu rapuh, menjauhkannya dari keluarga, dan mimpi-mimpi besarnya tidak bisa digapai -- meskipun Elvis memiliki idealisme sendiri dan menjadi rebel.


Baca juga: Baz Luhrmann bagikan teaser dan tanggal rilis baru film biopik Elvis

Baca juga: Drummer Elvis Presley meninggal dunia di usia 83 tahun

Baca juga: Jumpsuit putih dan jubah ikonis Elvis Presley laku Rp14 miliar

 

Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022