Jakarta (ANTARA News) - Saham-saham di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan Rabu bergerak anomali atau melawan tren sebagian besar bursa Asia yang bergerak positif.

Indeks harga saham gabungan BEI ditutup turun 30,98 poin atau 0,78 persen ke posisi 3.963,61. Kelompok indeks 45 saham unggulan (LQ45) tercatat melemah 7,24 poin (1,03 persen) ke posisi 698,55 poin.

"IHSG tengah menyesuaikan posisi agar keluar dari area `overbought` (jenuh beli) sehingga bergerak melemah," ujar Managing Research Indosurya Asset Management, Reza Priyambada di Jakarta, Rabu.

Reza Priyambada menambahkan, investor juga sedang mencermati hasil detil dari pertemuan menKku Eropa, para Pejabat Yunani, dan kreditur untuk membahas krisis utang.

Ia mengatakan, setelah IHSG memasuki level 4.000 poin, mayoritas harga saham di bursa dalam negeri sudah dinilai cukup tinggi nilainya, sehingga kondisi itu mendorong pelaku pasar mengambil posisi jual.

Meski demikian, ia memperkirakan, setelah IHSG terkoreksi, ke depannya indeks BEI mempunyai ruang untuk kembali menguat dan menembus level 4.000 poin kembali.

Sementara, transaksi perdagangan saham BEI tercatat dengan frekuensi sebanyak 119.980 ribu kali, dengan volume perdagangan mencapai 2,970 miliar lembar saham senilai Rp2,411 triliun. Sebanyak 92 saham menguat, saham yang melemah 151 saham, dan 105 saham tidak bergerak harganya.

Saham yang mengalami kenaikan, Merck (MERK) naik Rp4.000 ke Rp138.000, Sarana Menara Nusantara (TOWR) naik Rp400 ke Rp11.400, Good Year (GDYR) naik Rp300 ke Rp12.200.

Saham yang mengalami pelemahan, Indo Tambangraya Megah (ITMG) turun Rp850 ke Rp38.100, Unilever (UNVR) turun Rp700 ke Rp20.600, Astra International (ASII) turun Rp650 ke Rp78.000.

Bursa regional diantaranya indeks Hang Seng menguat 167,42 poin (0,84 persen) ke level 20.110,37, indeks Nikkei-225 naik 98,36 poin (1,12 persen) ke level 8.883,69, dan indeks Strait Times menguat 42,26 poin (1,48 persen) ke level 2.891,64.

(KR-ZMF/A011)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012