Film pembuka dan penutup sebisa mungkin kami memilih film yang kira-kira cocok buat penonton di Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Festival film tahunan Uni Eropa (UE) Europe on Screen (EoS) edisi ke-22 pada Kamis dibuka dengan pemutaran film asal Belanda “Do Not Hesitate” (2021) karya sutradara Shariff Korver, di Pusat Kebudayaan Belanda Erasmus Huis, Jakarta.

Pada edisi tahun ini, EoS menghadirkan 69 film terkini yang berasal dari 20 negara anggota UE mulai dari Austria hingga Swedia, serta lima negara Eropa lainnya termasuk Armenia, Norwegia, Swiss, Ukraina, dan Britania Raya.

Co-Direktur Festival Nauval Yazid mengatakan film “Do Not Hesitate” terpilih sebagai film pembuka karena film ini bercerita sisi kemanusiaan antar-tentara dalam area konflik, sebagai refleksi tepat dari situasi dunia yang saat ini tengah kita alami.

“Do Not Hesitate” menjadi film yang mewakili Belanda pada kategori International Feature Film di ajang Academy Awards ke-94 atau lebih dikenal dengan Piala Oscar. Film ini juga ditayangkan di Festival Film Belanda dan Festival Film Tribeca.

Baca juga: Road to Europe on Screen hadirkan pemutaran film secara langsung

Sementara untuk film penutup, EoS akan menghadirkan film asal Prancis berjudul “The Big Hit” (2020) karya sutradara Emmanuel Courcol pada 26 Juni 2022 di empat lokasi, salah satunya termasuk di Erasmus Huis, Jakarta.

“Film pembuka dan penutup sebisa mungkin kami memilih film yang kira-kira cocok buat penonton di Indonesia, terutama di Jakarta yang merupakan tempat pembukaan dan penutupan festival, dan juga kami memilih film yang spesial yang memang tidak ditayangkan di bioskop, TV, maupun platform streaming,” kata Nauval saat dijumpai ANTARA di Erasmus Huis, Jakarta, Kamis.

Pada tahun ini, festival diadakan dengan format campuran atau hybrid, baik secara luring maupun daring setelah dua tahun terakhir digelar secara virtual.

Co-Direktur Festival Meninaputri Wismurti mengatakan pihaknya antusias dapat menyelenggarakan EoS secara langsung walau harus tetap menyesuaikan dengan format daring di saat pandemi mulai pulih. Format daring juga dipilih agar film-film pilihan EoS dapat menjangkau khalayak yang lebih luas.

“Kalau ditanya antusiasnya, sangat antusias. Cuma tentunya antusiasmenya juga harus menjejak dengan kenyataan bahwa kita masih zaman pandemi kita masih harus menyesuaikan diri, masih harus pakai masker, masih harus scan PeduliLindungi,” kata Putri.

Selain di Jakarta, EoS luring juga berlangsung di lima kota lainnya yaitu Bandung, Denpasar, Medan, Surabaya, dan Yogyakarta. Walau festival secara luring berakhir pada 26 Juni, pemutaran sejumlah film secara daring masih berlangsung hingga 30 Juni. Penonton dapat mengakses film-film pilihan secara daring melalui situs festivalscope.com tanpa dipungut biaya.

Baca juga: Bali International Film Festival 2022 hadirkan 63 film dari 26 negara

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022