Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia menyatakan pertemuan kedua Kelompok Kerja Transisi Energi atau Energy Transition Working Group (ETWG) G20 akan fokus terhadap tiga isu sebagai tanggapan terhadap dinamika energi global, yakni ketahanan energi, transisi energi, dan kerja sama.
 
"Kami ingin menyampaikan ke dunia bagaimana ketiga isu tersebut menjawab tantangan global terkini," kata Chair ETWG Yudo Dwinanda Priaadi di Jakarta, Rabu.
 
Ketiga isu tersebut merupakan isu kunci bagi tegaknya tiga pilar ETWG Presidensi Indonesia dalam forum G20 untuk mencapai kesepakatan global dalam percepatan transisi energi.
 
Sebelumnya, pada pertemuan pertama ETWG yang berlangsung pada 24-25 Maret 2022 di Yogyakarta, delegasi G20 menyepakati secara aklamasi tiga pilar utama yang diangkat Indonesia.
 
Ketiga pilar tersebut adalah aksesibilitas energi, peningkatan teknologi energi bersih, dan peningkatan pembiayaan energi.
 
Dinamika global—terutama isu ketahanan energi—yang terjadi saat ini sangat mempengaruhi percepatan transisi energi, sehingga dijadikan sebagai topik pembahasan pada pertemuan kedua yang diagendakan akan digelar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada 23-24 Juni 2022 mendatang.
​​​​​​
Yudo menyoroti ada banyak negara yang sedang berjuang mengamankan pasokan dan mengatasi kenaikan harga energi, baik gas, minyak, dan listrik.
 
"Lonjakan harga energi primer yang salah satunya akibat dampak dari pemulihan ekonomi pasca pandemi harus diimbangi dengan upaya meningkatkan ketahanan energi yang berkelanjutan. Ini yang harus segera diantisipasi oleh Indonesia," tegasnya.
 
Lebih lanjut Yudo menyampaikan bahwa pandemi dan konflik geopolitik saat ini memberikan momentum berharga bagi dunia untuk semakin mempercepat proses transisi energi.
 
Sejalan dengan upaya pencapaian komitmen global untuk mengatasi perubahan iklim, pertemuan ETWG akan mendorong percepatan pemanfaatan energi baru terbarukan sebagai pondasi sumber energi di masa mendatang.
 
"Kami mengupayakan untuk mengedepankan transisi yang adil, yakni memaksimalkan dampak positif sekaligus mengurangi potensi risiko yang ditimbulkan oleh transisi tersebut ke dalam perekonomian dan masyarakat," jelas Yudo.
 
Dukungan kemitraan atau kerja sama akan menjadi kekuatan penting dalam membangun transisi energi.
 
Melalui kerja sama internasional, pertemuan ETWG kedua akan mencari jalan keluar tentang peningkatan teknologi dan skema pendanaan yang tepat untuk percepatan transisi energi.

Baca juga: Indonesia dorong peningkatan akses energi negara berkembang

Baca juga: Forum ESC B20 dukung transisi energi G20 melalui aksi bisnis

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022