Bisnis telekomunikasi kalau hanya diam saja pasti mati. Kalau bergerak, belum tentu berhasil, tetapi ada harapan untuk berhasil
Sleman, DIY (ANTARA) - PT Telkom Indonesia (Persero) memastikan akan terus berkoordinasi dengan para penegak hukum untuk memperbesar potensi sinergi dengan berbagai perusahaan rintisan (startup).

"Kita juga mengundang KPK, Kejaksaan, Polri untuk berdiskusi seperti ini," kata Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah dalam diskusi di Sleman, Yogyakarta, Jumat.

Ia mengakui upaya untuk bersinergi dengan perusahaan rintisan saat ini menimbulkan risiko mengingat sebagian besar startup tidak mempunyai aset tetap dan belum berpotensi untuk mengincar laba.

Namun, Ririek menegaskan kebijakan investasi ini dilakukan dengan proses standar bisnis yang tepat serta sesuai dengan tata kelola yang tidak melanggar peraturan hukum berlaku.

Ia optimistis sinergi tersebut bisa menghasilkan dampak yang positif kedepannya mengingat bisnis di sektor telekomunikasi berkembang pesat, seiring dengan ekosistem pengguna layanan digital di Indonesia yang meningkat tajam.

"Bisnis telekomunikasi kalau hanya diam saja pasti mati. Kalau bergerak, belum tentu berhasil, tetapi ada harapan untuk berhasil," katanya.

Ia juga memastikan kemungkinan adanya kolaborasi lanjutan dengan perusahaan rintisan lainnya, terutama yang mempunyai bidang usaha serupa seperti BUMN telekomunikasi ini.

"Kita hanya mengejar uang riil, kalau valuasi naik dan sinergi bagus itu menghasilkan, itu bonus. Tetapi seharusnya sinergi jangan hanya di atas kertas saja," katanya.

Sebelumnya, terdapat sejumlah kritikan terkait investasi grup Telkom melalui PT Telkomsel di saham PT Gojek Tokopedia Tbk (GoTo), mengingat perusahaan rintisan mengandalkan valuasi yang tidak riil untuk bertumbuh.

Meski demikian, sejumlah analis menilai masuknya Telkomsel di GoTo merupakan investasi strategis yang tidak ditujukan untuk kepentingan jangka pendek, terutama ketika terjadi fluktuasi pada harga saham.

Selain itu, analis juga mengingatkan bahwa investasi di saham teknologi tidak bisa dilakukan sesaat, karena bisnis teknologi memiliki potensi, karakter dan perilaku investor yang berbeda dengan bisnis kebanyakan.

Baca juga: Telkom pastikan pengembangan pusat data jadi tantangan bisnis ke depan

Baca juga: Telkom akan perbesar potensi sinergi LinkAja, GoTo dan startup lainnya

 

Pewarta: Satyagraha
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022