Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Keluarga Mahasiswa dan Alumni Penerima Beasiswa Supersemar (KMA-PBS) Eddy Djauhari menyatakan bersyukur sekitar 70 persen rektor perguruan tinggi di Indonesia adalah alumni penerima beasiswa Supersemar.
          
"Kami punya data dan informasi, sekitar 70 persen rektor perguruan tinggi negeri dan swasta di Tanah Air adalah alumni penerima beasiswa Supersemar. Kami bersyukur beasiswa tersebut telah turut memberi andil bagi kemajuan pendidikan anak bangsa,” kata Ketua Umum KMA-PBS kepada ANTARA di Jakarta, Minggu
          
Eddy menyebutkan beberapa nama alumni penerima beasiswa Supersemar yang menjadi pimpinan perguruan tinggi di Indonesia, di antaranya Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec. (Rektor Universitas Islam Indonesia Yogyakarta) dan Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto, M.S. (Rektor Universitas Lampung).
          
Nama lainnya adalah Prof. Dr. Donald A.Rumokoy, SH, MA (Rektor Universitas Sam Ratulangi Manado), Prof. Ir. Frans Umbu Datta, Ph.D. (Rektor Universitas Nusa Cendana  Kupang Nusa Tenggara Timur), dan Prof. Dr. Arismunandar, M.pd. (Rektor Universitas Negeri Makassar).

Ketua Umum KMA-PBS juga menyebutkan nama-nama tokoh nasional alumni penerima beasiswa Supersemar, di antaranya Prof. Dr. Mahfud Md. (Ketua Mahkamah Konstitusi), Prof. Dr. Mohammad Nuh (Menteri Pendidikan), Prof. Dr. Nasaruddin Umar (Wakil Menteri Agama) dan Prof. Yohannes Surya, Ph.D (Fisikawan yang telah berulangkali membawa putera-puteri Indonesia menjadi juara di Olimpiade Fisika).

"Banyak pula alumni penerima beasiswa itu yang kini sukses berkiprah di sektor swasta, dan ada pula yang menjadi diplomat.  Ke depan akan makin banyak alumni penerima beasiswa Supersemar yang berkiprah di bidangnya masing-masing untuk melaksanakan tugas mulia memajukan bangsa, terutama dengan mendorong kemajuan di sektor pendidikan," kata Eddy Djauhari.

Menurut dia, Yayasan Supersemar berkomitmen untuk terus memberikan beasiswa kepada para mahasiswa dan pelajar di seluruh Indonesia sebagai perwujudan dukungan bagi kemajuan pendidikan generasi muda di Tanah Air. Beasiswa tersebut diberikan sejak dicanangkannya bantuan beasiswa oleh Yayasan Supersemar pada tahun 1974/1975.

Beasiswa tersebut diberikan kepada para mahasiswa dari golongan masyarakat yang kurang mampu di bidang ekonomi, tetapi berprestasi tinggi dalam studi, selain juga diberikan kepada para siswa Sekolah Menengah Kejuruan.

Hingga akhir tahun 2011 Yayasan Supersemar yang didirikan oleh Pak Harto (Presiden Ke-2 Republik Indonesia) itu telah memberikan beasiswa kepada 1.473.963 orang, terdiri dari 472.390 orang yang telah lulus menjadi sarjana (S-1), 5.600 master/magister (S-2), 1.860 doktor (S-3), dan 994.212 lulus SLTA Kejuruan.
          
Eddy Djauhari yang duduk sebagai Ketua Umum KMA-PBS untuk periode yang kedua (2011-2015) itu menambahkan, organisasi yang dipimpinnya akan menyelenggarakan Rakernas pada bulan Maret mendatang untuk memantapkan pelaksanaan semua program yang telah ditetapkan. "Kami berkomitmen untuk turut memajukan dunia pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan RI," katanya.  (E004)

Pewarta: D.Dj. Kliwantoro
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2012