Saya ingin memastikan seluruh fasilitas penyimpanan BBM Pertamina dari Sabang sampai Merauke dalam mendukung kebutuhan BBM dan energi untuk masyarakat, beroperasi dengan baik.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meninjau terminal bahan bakar minyak (TBBM) dan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) nelayan di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (31/5/2022).

Kunjungan tersebut merupakan bagian dari agenda Menteri ESDM di Ende, NTT, dalam rangka mengikuti Peringatan Hari Lahir Pancasila bersama Presiden Joko Widodo pada 1 Juni 2022.

"Saya ingin memastikan seluruh fasilitas penyimpanan BBM Pertamina dari Sabang sampai Merauke dalam mendukung kebutuhan BBM dan energi untuk masyarakat, beroperasi dengan baik," ujar Arifin dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Menteri ESDM ajak investor asing tanamkan modal di Indonesia

Dalam kunjungan ini, Menteri ESDM didampingi Kepala Badan Pengatur Hilir Migas Erika Retnowati, Anggota Komite BPH Migas Iwan Prasetya Adhi, Direktur BBM BPH Migas Patuan Alfons dan Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina (Persero) Mulyono.

TBBM Ende memiliki fungsi strategis dalam memastikan ketersediaan pasokan dan distribusi BBM di Pulau Flores, NTT, yang meliputi Ende, Nagaek, Ngada, dan Manggarai Timur. Salah satunya adalah memasok kebutuhan BBM untuk Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) H Hasan Aroboesman di Ende.

Menteri Arifin juga meminta PT Pertamina (Persero) memastikan aktivitas operasional TBBM Ende memperhatikan keselamatan lingkungan kerja dengan baik, mengingat lokasi TBBM yang berdekatan dengan laut dan memiliki fasilitas jetty head untuk pipa penyaluran BBM dari kapal ke tangki penyimpanan.

"Pastikan tidak ada tumpahan (minyak), dari awal harus disupervisi dan dikontrol dengan baik, harus bisa menjaga kelestarian lingkungan dan laut sekitar," ujar Arifin.

Baca juga: Kementerian ESDM susun aturan nilai ekonomi karbon pembangkit listrik

TBBM Ende memiliki instalasi tujuh tangki timbun, dua jetty head atau dermaga terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS), empat bay filling shed, sembilan armada mobil tangki BBM. Produk BBM TBBM Ende adalah Pertamax, Pertalite, Biosolar, Kerosene dan Avtur.

Usai berkunjung ke TBBM Ende, Menteri Arifin bersama rombongan melanjutkan peninjauan ke SPBU nelayan, yang merupakan salah satu SPBU BBM Satu Harga di Ende.

Menteri Arifin ingin memastikan keamanan pasokan BBM Satu Harga di SPBU Kompak sehingga dapat melayani kebutuhan BBM bagi nelayan dan warga sekitar.

"Pastikan kebutuhan BBM untuk nelayan terpenuhi supaya nelayan dapat terus menangkap ikan," ujar Arifin.

Baca juga: Menteri ESDM: PLTGU Riau bakal tingkatkan keandalan listrik di Sumatra

Namalasa (52), salah seorang nelayan, yang ditemui Menteri ESDM mengatakan, selama ini kebutuhan BBM bagi nelayan terpenuhi dengan baik.

Ia mengatakan dirinya dan komunitas nelayan sekitar terbantu dengan adanya SPBU Kompak BBM Satu Harga yang menjual harga BBM subsidi jenis solar sebesar Rp5.150 per liter.

"Kami biasa pergi melaut jam 5 sore. Isi BBM selama ini tidak ada kesulitan. Kami senang dan merasa terbantu dengan adanya program BBM Satu Harga," ungkap Namalasa.

Lembaga penyalur BBM PT Pertamina (Persero) di Kabupaten Ende berjumlah 10 titik, dengan tipe penyalur SPBU 3 titik, SPBU Kompak 1 titik, SPBN 1 titik, SPBU Mini 1 titik dan AMT 4 titik.

TBBM Ende yang rata-rata menyalurkan BBM sebanyak 5,6 juta liter per bulan, mendapatkan suplai BBM via kapal tanker dari Fuel Terminal Tenau, Fuel Terminal Maumere, dan Integrated Terminal Manggis.

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022