Denpasar (ANTARA) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kabupaten Badung, Bali, menerima pembayaran iuran Jaminan Kesehatan Nasional dari peserta tak mampu yang menunggak, dengan menggunakan sampah plastik ataupun sampah lainnya yang bisa didaur ulang.

"Tujuan dari program tersebut adalah untuk membantu melunasi tunggakan JKN masyarakat Badung yang tak mampu," kata Kepala BPJS Kesehatan Kabupaten Badung Dr dr Ni Putu Mirah Lydiawati dalam keterangan tertulisnya di Denpasar, Sabtu.

Baca juga: Dirut BPJS Kesehatan rilis buku baru strategi angkat program JKN-KIS

Inisiatif dan terobosan BPJS Kesehatan Badung terkait pembayaran tunggakan JKN dengan sampah plastik itu pun telah diapresiasi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno saat mengunjungi gudang pengolahan sampah plastik Bali Waste Cycle (BWC) pada Selasa (17/5).

Lydiawati mengemukakan, sampah yang layak daur ulang, dikumpulkan pada titik kumpul terdekat. Untuk kawasan Badung Tengah ke Klinik Bhakti Rahayu Dalung, di Badung Selatan titik kumpulnya di Omsa Klinik Jimbaran, dan kawasan Badung Utara ke Klinik Sidhi Sai Abiansemal.

Baca juga: Inovasi dan kepemimpinan yang kuat bangun jaminan kesehatan andal

"Sampah bila tidak dikelola akan jadi masalah, namun jika dikelola dengan baik tentu akan menjadi solusi. Salah satunya adalah bisa untuk melunasi tunggakan JKN, terutama di Kabupaten Badung," ujarnya.

Ia menambahkan, sampah-sampah yang terkumpul, nantinya akan diangkut dan ditimbang oleh Bali Waste Cycle (BWC), Solusi Sampah Bali, kemudian hasilnya bisa untuk membayar tunggakan JKN masyarakat. "Targetnya adalah tercapainya zero tunggakan JKN di Badung," ucapnya.

Baca juga: BPJS Kesehatan dinilai berperan tingkatkan kesehatan masyarakat

Menurut Lydiawati dengan, bersama-sama semua pasti bisa dan dengan gotong royong semua tertolong. "Nah, hasil dari rupiah itu akan digunakan untuk melunasi tunggakan JKN masyarakat yan tak mampu," katanya.

Sementara itu, Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan inisiatif seperti ini hendaknya terus dilakukan, sepanjang membantu masyarakat yang tak mampu dalam membayar jaminan kesehatan selama masa pandemi belum berakhir.

"Situasi pandemi yang belum berakhir membuat ekonomi masyarakat serba sulit. Negara selalu hadir meringankan beban masyarakat. Nah, kita berharap inisiatif BPJS Badung ini terus berlanjut. Bila perlu diikuti oleh BPJS Kesehatan lainnya di kabupaten/kota seluruh Bali bahkan Indonesia," ujarnya.

Founder Bali Waste Cycle (BWC) yang juga Direktur Utama PT Bhakti Rahayu Grup Putu Ivan Yunatana mengatakan program inisiatif BPJS Kesehatan Badung ini sangat bagus dan patut dipertahankan.

"Dampaknya sangat jelas. Selain aspek ekonomi juga aspek lingkungan yang pada akhirnya sampah tersebut dapat terkelola dengan baik tidak sia-sia terbuang ke tempat pembuangan akhir," ucapnya.

Selain itu, kata Ivan dengan langkah tersebut, juga sekaligus wujud untuk membangun ekonomi sirkuler, ekonomi yang memiliki dampak pada aspek ekonomi, sosial dan lingkungan.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2022