Sangata (ANTARA News) - Ratusan karyawan PT Thiess Indonesia, perusahaan kontraktor tambang batubara PT Kaltim Prima Coal di Kutai Timur, Kalimantan Timur, mengepung kantor dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, di kawasan Bukit pelangi, Sangata, Kamis (15/12).

Para karyawan yang sebagian sudah diberikan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) oleh manajemen PT Thiess itu mengepung kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, karena mereka merasa bosan melakukan aksi unjukrasa di Gedung DPRD Kutai Timur, namun tidak ada tanggapan.

Ratusan karyawan itu bahkan mengajak istri dan anak-anaknya, sehingga menguasai kantor Disnaker hingga ke dalam ruangan, yang hanya berjarak sekitar 200 meter dari rumah jabatan wakil bupati dan Sekertaris Daerah dan para asisten.

Puluhan aparat kepolisian dari Polres Kutai Timur berpakaian seragam lengkap hanya terlihat melakukan penjagaan, sedangkan seluruh pegawai dan pejabatnya tidak kelihatan.

Tidak satupun dari pejabat maupun pihak perusahaan yang menemui mantan karyawan yang dipecat karena melakukan unjukrasa selama satu bulan lebih.

"Tidak ada satupun dari kami meninggalkan lokasi bukit pelangi kawasan pemerintahan, sebelum masalah kami dengan perusahaan diselesaikan," kata Lamuda, salah satu pengunjukrasa.

Menurut Lamuda yang mengaku bekerja di PT Thiess selama 13 tahun, dirinya dipecat secara sepihak, gara-gara ikut demontstrasi yang dilakukan bersama dengan temannya.

"Kami melakukan unjukrasa masih sesuai prosedur dan tidak anarkis, tapi kami malah dipecat," kata Lamuda yang dibenarkan sejumlah rekannya.

Dikatakan Lamuda, kedatangan para karyawan untuk mempertanyakan masalah PHK kepada Disnaker.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kutai Timur, H Abdullah Fauzie, belum bisa dihubungi. (ADI/A041)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011