Diperkirakan ular tersebut telah berusia kurang lebih 20 tahun
Pekanbaru, (ANTARA) - BBKSDA  (Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam) Riau melepasliarkan dua ekor ular python reticulatus (Malayopython reticulatus) yang memiliki lebih panjang lebih dari tujuh meter, Kamis.

Plh. Kepala BBKSDA Riau wilayah II, Hartono menjelaskan ular pertama ditemukan oleh masyarakat di Simpang Kubu, Kabupaten Kampar saat tengah beraktivitas di kebun.

"Setelah ditemukan, masyarakat kemudian bersama-sama mengevakuasi dan melaporkan ke pihak BBKSDA Riau," terangnya.

"Dilihat dari postur, tubuh yang tampak besar dan gerakannya yang lambat, kemungkinan ular tersebut sedang memakan babi di kebun masyarakat. Berat ular belum kami timbang," sebut Hartono.

Diperkirakan ular tersebut telah berusia kurang lebih 20 tahun. Karena kondisinya sehat dan sifat liarnya masih bagus, pihak BBKSDA langsung melepasliarkan di kawasan konservasi.

Selain itu di hari yang sama, BBKSDA Riau juga melepasliarkan python reticulatus yang ditangkap masyarakat di Kecamatan Bunut, Kabupaten Pelalawan.

Ular sepanjang tujuh hingga delapan meter ini juga ditemukan di area kebun masyarakat dan jauh dari pemukiman warga.

"Karena ditemukan agak jauh dari pemukiman warga, keberadaan sebetulnya masih aman. Namun karena berada di area kebun, masyarakat beramai-ramai mengevakuasinya," pungkasnya.
Baca juga: BBKSDA Riau berupaya keluarkan dua gajah terjebak di rawa
Baca juga: BBKSDA Riau tanam 600 pohon pisang di tol Permai cegah gajah melintas
Baca juga: Tim BBKSDA halau gajah liar hendak masuk pemukiman warga

Pewarta: Bayu Agustari Adha/Annisa Firdausi
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022