Silakan masukan-masukan yang saya kira perlu menjadi perhatian bersama
Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan penamaan Jakarta International Stadium (JIS) masih menggunakan bahasa asing atau bahasa Inggris karena mengikuti Jakarta sebagai kota dunia.

"Bukan cuma ibu kota, Jakarta ini sudah menjadi kota bertaraf dunia," kata Riza Patria di Jakarta, Rabu.

Ia pun mempersilakan masyarakat memberikan masukan terkait penamaan JIS.

"Silakan saja masukan dari masyarakat terkait penamaan JIS yang sementara ini masih menggunakan bahasa asing," imbuhnya.

Meski ia mengaku JIS sementara ini masih menggunakan bahasa asing, namun pihaknya akan memutuskan yang terbaik.

"Silakan masukan-masukan yang saya kira perlu menjadi perhatian bersama. Sekali lagi kami akan putuskan sebaik mungkin," ucapnya.

Sementara itu, Sekretaris Komisi D DPRD DKI Syarif mengatakan dengan adanya peraturan tersebut maka kepala daerah wajib mematuhinya.

"Bunyinya wajib itu berarti kepala daerah kan di undang-undang kewajibannya menjalankan peraturan undang-undang yang berlaku," ucap Politikus Gerindra itu.

Namun, karena sudah terlanjur menggunakan nama bahasa Inggris JIS, ia mengusulkan nama tetap JIS namun ditambah bahasa Indonesia.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Anggara Wicitra Sastroamidjojo mendorong partisipasi publik untuk penamaan JIS.

Ia juga mengharapkan adanya penyesuaian nama karena pembangunan stadion seluas sekitar 23 hektare itu menggunakan anggaran negara dan daerah.

"Kalau nama bisa dari partisipasi publik, voting saja jadi ada beberapa nama yang masyarakat bisa pilih jadi bisa mengajak masyarakat memiliki rasa kepedulian terhadap stadion itu," ucapnya.

​​JIS sebelumnya sudah diluncurkan awal atau "soft launching" pada 19 April 2022 saat perhelatan Internasional Youth Champhionship (IYC).
Baca juga: Presiden Persija: JIS belum tentu jadi stadion kandang musim 2022-2023
Baca juga: Wagub DKI sebut JIS layak untuk final Piala Dunia
Baca juga: Wagub DKI laksanakan Shalat Id di KBRI London

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022