Ada kotoran berupa partikel-partikel kecil di dalam air yang mengambang membuat semakin keruh
Surabaya (ANTARA) - Pimpinan DPRD Kota Surabaya menindaklanjuti adanya keluhan warga di wilayah Darmorejo, Kota Pahlawan, Jawa Timur, soal kualitas air PDAM di rumahnya yang keruh dan berwarna coklat kehitaman.

Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti di Surabaya, Selasa, mengatakan keluhan ini telah mereka alami selama bertahun-tahun dan sudah melaporkan ke pihak terkait namun belum ada tindak lanjut.

"Mengetahui hal itu, saya langsung menyambangi kediaman warga di daerah Darmorejo itu pada Senin (9/5) ," katanya.

Menurut dia wilayah perkampungan di Darmorejo terbilang dekat dengan instalasi pengolahan air PDAM di wilayah Ngagel. "Saya kira ini menjadi masukan ya, minta tolong pihak PDAM ini bisa segera dicek, ini problemnya apa?," katanya.

Ia mengatakan ada kotoran berupa partikel-partikel kecil di dalam air yang mengambang membuat semakin keruh.

Sebenarnya layanan PDAM saat ini, kata dia, sudah semakin luas dan dinilai sudah cukup bagus. Namun, dia berharap kondisi demikian selaras dengan peningkatan kualitas air yang juga perlu diperhatikan untuk para konsumen.

Air, lanjut dia, menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat. Kualitas air yang demikian dikhawatirkan dapat berdampak kepada kesehatan konsumen sekaligus juga kebersihan air bagi para pengguna PDAM di wilayah setempat.

"Memang tidak semua tempat di Surabaya kualitas (airnya) kotor seperti ini. Untuk di wilayah RT sini dengan jumlah warga banyak. Apalagi ada anak-anak, ada kebutuhan ibu-ibu. Secara ekonomis juga, misalkan beli (air) untuk cuci-cuci sayur itu juga jadi nambah beban ekonomi warga," ujar dia

Reni pun mendorong agar pihak terkait dapat mengecek serta memberikan kejelasan mengenai penyebab problem air yang ada di daerah ini agar warga juga mendapat informasi terkait permasalahan.

"Minta tolong pihak PDAM agar segera dicek, saya tadi sudah sampaikan kondisi ini ke Dirut PDAM dan sore ini dapat info warga jika pihak PDAM sudah datang merespons, ini harus tersolusi," katanya.

Menurut informasi, katanya, untuk kebutuhan air sehari-hari warga mengandalkan air PDAM ini dengan terlebih dahulu disaring melalui filter yang ada seperti kasa untuk untuk kebutuhan mandi.

"Sementara untuk masak dan konsumsi seperti minum, maka warga perlu untuk membeli air," kata Reni Astuti.

Salah seorang warga Darmorejo RT VII/RW IV Sunarsih mengatakan, sejak digunakan pagi hari, aliran air di rumahnya keruh.

"Kalau mengalir pagi keruh, kalo siang lumayan jernih, tapi sore juga keluar lagi (keruh), kalo malam iya juga (keruh)," kata dia.

Budiono, suami Sunarsih, menceritakan mulanya air tercium bau kaporit namun tidak kotor, namun lambat laun air lalu berubah warna dan menjadi keruh dan bau kaporit berangsur hilang.

Dia mengatakan kondisi serupa juga dialami oleh warga lain di wilayah Jagir.

Atas kunjungan Pimpinan DPRD Surabaya ini, warga setempat menyampaikan terima kasih lantaran merasa diperhatikan.

"Ke depan, masyarakat setempat berharap persoalan yang ada di kampung mereka ini dapat teratasi sehingga bisa mendapat air layak konsumsi dan tidak lagi kotor," demikian Budiono.

Baca juga: Pemkot Surabaya diminta minta maaf atas macetnya air PDAM

Baca juga: ACT Salurkan air bersih ke masjid Al Falah Surabaya

Baca juga: 200 tangki air bersih disiapkan untuk pelanggan terdampak di Surabaya

Baca juga: Reni Astuti lanjutkan pemberdayaan UMKM eks lokalisasi Dolly

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022