bisa membawa pulang Rp150.000
Jakarta (ANTARA) - Portir di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur berharap dapat meraih banyak rezeki seiring kian ramainya pemudik yang akan melakukan perjalanan menggunakan bus antarakota dan antaraprovinsi (AKAP) pada Selasa atau H-6 Lebaran.

Salah seorang portir atau pramuantar Oling Sakti (21) berharap dapat membawa pulang lebih banyak rupiah untuk ibu dan adiknya mendekati Lebaran 1443 Hijriah.

"Pendapatan jadi mendingan dibandingkan saat lockdown. Dibayar seikhlasnya kita enggak matok harga, yang penting sabar saja untuk menghidupi ibu sama adik," kata Oling kepada Antara ditemui di Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, Selasa.

Oling, yang menggantikan almarhum ayahnya yang sebelumnya bekerja sebagai pramuantar di Terminal Pulo Gebang mengungkapkan bisa membawa pulang Rp150.000 setelah terminal mulai ramai pekan lalu.

"Sebelumnya malah Rp100.000," ujar dia.

Hal senada disampaikan Sobirin. Pria asal Tegal itu mengaku harus bekerja serabutan untuk menghidupi keluarga saat terminal sepi sebelum kasus COVID-19 melandai.

"Biasanya 1 liter ini bisa dapat dua liter," kata Sobirin, menambahkan bahwa saat ini bisa membawa pulang Rp100 ribu.

Meski saat ini aktivitas Terminal Pulo Gebang mulai ramai, pria dengan nomor  portir 2 itu melihat jumlah penumpang tidak seramai saat sebelum pandemi.

Hal itu, menurut dia, dikarenakan adanya terminal bayangan di luar terminal terpadu tersebut. Namun, dia berharap dalam beberapa hari jumlah penumpang di terminal Pulo Gebang dapat meningkat.

"Alhamdulillah sudah mulai normal bisa aktivitas lagi. Dulu buat makan aja enggak bisa, hutang menumpuk," kata Sobirin.

"Informasi mungkin tanggal 28 atau 29 puncak arus mudik. Semoga bisa buat baju baru lebaran anak, isi stoples juga harus ada, belum mikirin fitrah," ujarnya.
Baca juga: Penumpang Terminal Pulo Gebang naik 20 persen mendekati Lebaran
Baca juga: BPJS Kesehatan buka posko mudik di Terminal Pulo Gebang
Baca juga: Kenaikan harga tiket di Terminal Pulo Gebang sejak H-14 Lebaran

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022