Jakarta (ANTARA News) - Masyarakat diharapkan melaksanakan pola hidup sehat guna mencegah proses percepatan penuaan oleh sel-sel dalam tubuh, kata pakar kedokteran olahraga Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Dr Imran A Nurali, SpKO, di Jakarta, Senin. "Proses penuaan seseorang dimulai usia 30 tahun, karena adanya zat oksidan (racun) dalam tubuh yang berasal dari makanan/minunan serta polusi udara," katanya dalam menyambut Kursus Penyegar dan Penambah Ilmu Kedokteran (KPPIK) FKUI di Jakarta, 23-26 Februari 2006. Dalam diksusi dengan pers yang didamping ahli penyakit dalam FKUI Prod Dr Herdiman T Pohan, SpPD dan Ketua Program Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (CME-CPD) FKUI Prof Djoko Widodo,SpPD itu, Imran mengatakan, dengan melaksanakan pola hidup sehat, racun dalam sel tubuh akan dibuang. "Pola hidup sehat, yakni selalu mengkonsusmi makanan dengan gizi seimbang, makan banyak sayur dan buah-buahan, mengurangi makanan berlemak dan makanan mengandung zat pengaet/pewarna, berolahraga cukup dan tidak merokok/minum alkohol," katanya. Imran menegaskan, dengan melaksanakan pola hidup sehat, sel-sel dalam tubuh dapat segera diperbaruhi dan dapat dicegah masuknya zat racun (oksidan) yang merusak sel-sel dan tubuh dan mengakibatkan sakit kanker. Sementara itu, Ketua KPPIK FKUI 2006 Prod Dr Herdiman T Pohan mengatakan, rata-rata usia harapan hidup pendududk laki-laki Indonesia pada 2004 sebesar 70,8 tahun, sedang penduduk perempuan 66,8 tahun. Namun demikian, dengan berkembangnya sejumlah penyakit tidak menular seperi kencing manis, hipertensi, jantung koroner, kegemukan dan tulang keropos, maka dapat mengakibatkan penurunan kualitas hidup orang Indonesia khusus percepatan proses penuaan. Karena itu, melalui acara KPPIK yang akan diikuti sekitar 1.000 dokter umum di Jakarta, 23-26 Februari 2006, diharapkan para dokter umum di daerah mampu menangani penyakit tidak menular yang mempercepat penuaan dan memberikan sosialisasi pola hidup sehta kepada masyarakat. KPPIK FKUI 2006 yang akan dibuka Menkes Siti Fadilah Supari itu akan diisi kursus, seperti diagnois dan penanganan penyakit kelenjar prostat, kegemukan, kulit dan kecantikan, pembuatan jurnal ilmiah dan penatalaksanaan radiologi. Selain itu, KPPIK akan membahas sejumlah penyakit tidak menular, seperti stroke, diabetes melitus, jantung, masalah gizi serta penyakit menular seperi demam berdarah dan flu burung.(*)

Copyright © ANTARA 2006