Jakarta (ANTARA) - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan membangun menara seluler Base Tranceiver Station (BTS) 4G di 196 titik di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua pada 2022.

"Yang disetujui BAKTI tahun ini 196 site, dari usulan 261 site (menara BTS 4G)," ujar Kepala Dinas Kominfo Pegunungan Bintang Alferus Sanuari di Jayapura, Rabu.

Alferus mengatakan dari rencana pembangunan menara BTS 4G di 196 titik tersebut, 44 titik di antaranya tengah dalam proses pengerjaan. Adapun saat ini, sudah ada 10 menara BTS 4G yang mengudara atau "on air" di kabupaten dengan semboyan Terib Tibo Semo Nirya (Mari Bangkit Membangun Bersama) itu.

Pembangunan menara BTS 4G di Pegunungan Bintang akan tersebar di 277 kampung dan 34 distrik.

Lebih lanjut Alferus mengungkapkan sejumlah tantangan yang dihadapi dalam pembangunan menara BTS 4G di Pegunungan Bintang, salah satunya sulitnya akses menuju kabupaten seluas 15,683 km persegi itu.

Dia mengatakan akses menuju Pegunungan Bintang hanya bisa dijangkau melalui jalur udara. Hal itu semakin diperburuk dengan kondisi cuaca yang tidak menentu.

"Jadi kalau cuaca itu jelek berarti hari itu tidak ada proses pengiriman (material) dan pengiriman tim. Jadi itu yang menjadi hambatan," ucap dia.

Tantangan lainnya adalah masih adanya masyarakat yang belum memahami tentang manfaat dibangunnya menara BTS 4G. Terkait hal itu, Alferus bersama tim secara konsisten terus turun ke lapangan untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya infrastruktur itu.

Bahkan, pihaknya juga meminta agar tenaga kerja dan pengusaha lokal dilibatkan dalam pembangunan menara BTS 4G sehingga diharapkan akan muncul rasa memiliki terhadap bangunan tersebut.

"Jadi kita berdayakan mereka supaya mereka merasa memiliki terhadap bangunan itu, dan mereka bisa menjaga supaya bangunan itu bisa digunakan dalam waktu yang lama," kata dia.

Kondisi keamanan yang masih belum sepenuhnya kondusif di Papua juga menjadi tantangan tersendiri. Dia mengatakan adanya isu keamanan di daerah lain di Papua bisa berpengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan menara BTS 4G di Pegunungan Bintang.

"Jadi ada rasa takut, ada rasa khawatir dari teman-teman pekerja," ucap Alferus.

Oleh karena itu, pihaknya terus berupaya untuk memberikan pendampingan kepada para pekerja selama pembangunan menara BTS 4G.

Selain itu, dilakukan pula sosialisasi kepada masyarakat agar mereka turut mendukung dan menjaga selama proses pembangunan infrastruktur telekomunikasi tersebut.

Alferus berharap meski terdapat berbagai tantangan, pembangunan menara BTS 4G di Pegunungan Bintang dapat dikerjakan hingga tuntas agar masyarakat bisa menikmati akses telekomunikasi dengan optimal.

"Kalau bisa itu dikerjakan sampai selesai, entah tahun ini atau tahun depan, tetapi harus sampai selesai supaya daerah-daerah blank spot di wilayah pegunungan itu bisa kita hilangkan," kata dia.

Baca juga: BAKTI pastikan ribuan menara BTS 4G di ribuan lokasi 3T sudah "on air"

Baca juga: Telkomsel siapkan ribuan BTS 4G di wilayah 3T

Baca juga: Menkominfo ajak masyarakat Papua Barat jaga BTS 4G

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022