Mudik Idul Fitri 1443 Hijriah tetap harus mengedepankan prinsip kehati-hatian, masih banyak hal yang berkaitan dengan mutasi SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 yang belum diketahui
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan menyatakan indikator penanganan COVID-19 secara nasional masih menunjukkan sistem ketahanan kesehatan di Indonesia berjalan dengan baik.

Pada Senin (18/4) kasus konfirmasi bertambah 559 orang, tapi jumlah itu lebih rendah dari sehari sebelumnya mencapai 603 kasus. Bahkan tren kasus konfirmasi menurun konsisten dibandingkan puncak gelombang kedua yang menembus lebih dari 400 ribu kasus pada Februari 2022.

Laporan Kementerian Kesehatan bersama peneliti dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FK MUI) mengungkap kadar antibodi masyarakat Indonesia menjelang Lebaran 2022 naik menjadi 99,2 persen yang berasal dari vaksinasi maupun infeksi alami COVID-19.

Hal yang menarik dari laporan itu , titer antibodi masyarakat saat ini berada di angka 7.000 hingga 8.000, jauh meningkat dari hasil serosurvei pada Desember 2021 yang berkisar di angka 500 hingga 600 dengan persentase antibodi 86,6 persen.

Titer antibodi merupakan jenis tes darah yang digunakan untuk menentukan keberadaan dan tingkat antibodi dalam darah manusia. Tes ini berguna untuk menyelidiki apakah terdapat reaksi kekebalan yang dipicu oleh antigen di dalam tubuh.

"Ini menunjukkan bukan hanya banyak masyarakat yang memiliki antibodi, kadar antibodinya juga tinggi, sehingga kalau diserang virus, daya tahan tubuh bisa cepat menghadapinya dan mengurangi risiko masuk rumah sakit atau wafat," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan keterangan pers di Jakarta, Senin sore.

Atas dasar itu, pemerintah memutuskan untuk merelaksasi aturan mudik Lebaran 2022 seiring program vaksinasi COVID-19 yang kian merata hingga ke seluruh pelosok di Indonesia.

Namun kebijakan itu tentu memberi tantangan kepada pemerintah melalui otoritas terkait untuk memastikan pelaksanaan mudik kali ini berjalan lancar sekaligus memberi jaminan keamanan bagi seluruh pelaku perjalanan.

Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas bersama kementerian terkait menekankan pelaksanaan mudik Idul Fitri 1443 Hijriah tetap harus mengedepankan prinsip kehati-hatian. Alasannya, masih banyak hal yang berkaitan dengan mutasi SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 yang belum diketahui.

Terlebih, sejumlah negara tetangga seperti China dan Hong Kong sedang menghadapi gelombang lanjutan dengan angka kasus yang relatif tinggi berkisar ratusan ribu.

Vaksinasi

Satuan Tugas Penanganan COVID-19 merilis surat edaran yang mengatur pelaku perjalanan untuk keperluan mudik Idul Fitri 1443 Hijriah. Vaksin booster dan disiplin protokol kesehatan menjadi syarat utama.

Pemerintah dalam kurun 15 bulan terakhir telah mendistribusikan total 392 juta dosis vaksin yang diberikan kepada 197 juta masyarakat Indonesia melalui bantuan berbagai pihak terkait seperti tim medis, pemerintah daerah, TNI-Polri.

Dinamika persyaratan vaksin booster bagi pemudik direspons pemerintah dengan memprioritaskan kebijakan tersebut hanya kepada masyarakat usia 18 tahun ke atas. Mereka yang belum menerima booster wajib menyertakan hasil tes antigen atau PCR negatif untuk mudik.

Sedangkan untuk anak-anak di bawah 18 tahun dikecualikan dari ketentuan tersebut sebab belum tersedia vaksin booster untuk anak di Indonesia. Tapi mereka diwajibkan menerima vaksin dosis lengkap primer atau dua dosis.

Dilansir dari laporan Dashboard Vaksinasi Kementerian Kesehatan per Senin (11/4), masyarakat penerima dosis lengkap vaksin primer menembus 78,24 persen atau setara 162,9 juta jiwa dari total 208 juta lebih masyarakat sasaran. Tapi capaian vaksinasi booster baru berkisar 15,15 persen atau setara 31,5 juta peserta.

Untuk itu momentum mudik disikapi pemerintah untuk mengakselerasi vaksinasi booster. Berbagai sentra vaksinasi pada titik keberangkatan mudik dibuka, mulai dari keterlibatan operator transportasi massal, pengusaha swasta hingga peran serta pemerintah daerah di kawasan aglomerasi Jabodetabek maupun daerah tujuan mudik.

Kemenkes mengalokasikan vaksin booster berkisar 150 hingga 1.000 dosis di setiap posko mudik Lebaran untuk diakses masyarakat yang membutuhkan. Jumlah dosis disesuaikan dengan kapasitas tampung posko.

Di Kota Bekasi, Jawa Barat, Polres Metro Bekasi Kota mengalokasikan 1.000 paket sembako per hari melalui Gebyar Vaksinasi Booster Presisi untuk warga setempat dengan menggandeng BRI.

Kegiatan yang berlokasi di Alun-Alun, Bekasi, Selatan hingga 24 April 2022 itu juga menyiapkan vaksinasi dosis 1, dosis 2 dengan jenis vaksin Astrazeneca dan Moderna dengan kuota yang disiapkan sebanyak 1.000 dosis dan akan di tambah jika animo masyarakat bertambah.

Pemkot Bekasi menyiapkan 171 titik yang tersebar di setiap kelurahan dan kecamatan. Hingga saat ini gerai vaksinasi Polres, Koramil dan Puskesmas di wilayah setempat telah memvaksin lebih dari 20 ribu orang.

Mudik sehat

Hasil survei Badan Litbang Perhubungan (Balitbanghub) melaporkan sekitar 79,4 juta penduduk akan ambil bagian dalam aktivitas mudik tahun ini. Jumlah itu meningkat dari laporan 2021 berjumlah 1,5 juta orang.

Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno memperkirakan 40 juta orang memilih menggunakan kendaraan pribadi.

"Mudik kali ini layak dikedepankan Mudik Sehat 2022. Prokes wajib dilakukan. Makna transportasi tidak hanya menjaga keselamatan, keamanan, kenyamanan, tetapi juga aspek kesehatan saatnya mulai sekarang diterapkan," katanya.
Survei Balutbanghub terkait pemudik Lebaran 2022. (FOTO ANTARA/HO-MHO-MTI)

MTI mendorong setiap simpul transportasi seperti bandara, pelabuhan, terminal, stasiun disediakan sentra vaksinasi booster, agar pemudik dengan angkutan umum bisa memilih akan vaksin ketiga atau tes antigen, karena bisa saja ada pemudik yang belum boleh vaksinasi ketiga.

Selain itu, MTI juga mendorong mudik gratis dapat diadakan meskipun Kementerian Perhubungan tidak menganggarkan. Caranya, dengan melibatkan semua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) untuk pelaksanaan mudik gratis.

Djoko optimistis mudik gratis membantu PO bus wisata dan PO bus antarkota antarprovinsi (AKAP) menangguk keuntungan setelah dua tahun ikut ’berpuasa’ akibat pandemi karena larangan beroperasi.

Bagi pengguna kendaraan pribadi, ia mengingatkan kepada masyarakat yang memiliki komorbid (penyakit penyerta) untuk meminta saran dari ahli kesehatan.

Tempat peristirahatan juga menjadi hal penting yang perlu difasilitasi penyelenggara mudik. Ketersediaan "rest area" di jalan tol tidak dapat menampung semua pemudik, sehingga dapat diarahkan keluar tol dan pemerintah daerah menyediakan rest area sementara untuk membantu peningkatan ekonomi daerah.

Pemudik yang akan menggunakan sepeda motor jarak jauh sedapat mungkin dihindari demi keselamatan. Pemudik bisa menggunakan bus gratis, sementara sepeda motor diangkut menggunakan truk tanpa melanggar ketentuan dimensi.

MTI juga mendorong Kemenhub menyosialisasikan imbauan kepada masyarakat untuk menggunakan penyelenggara angkutan resmi menyusul mulai marak penawaran mudik Lebaran 2022 oleh penyelenggara melalui media daring.

Namun di lapangan juga harus konsisten, pengawasan dan penindakan ditujukan ke angkutan dan penyelenggara yang tidak jelas. Jangan sebaliknya, penyelenggara dan PO resmi dipersulit dengan alasan pengawasan namun yang abal-abal karena angkutan plat hitam malah lolos pengawasan.

Dengan demikian diharapkan penyelenggaraan mudik sehat 2022 berlangsung aman dan lancar serta terhindar dari risiko gelombang lanjutan pandemi COVID-19 yang bisa saja memicu korban lebih banyak dari peristiwa kelam di pintu keluar tol Brebes Timur 1 Juli 2016 maupun kecelakaan lalu lintas di KM 202 Tol Palimanan-Kanci (Palikanci) pada 2015 yang menelan 11 korban jiwa.

Baca juga: Kemenkes: Mudik jadi ujian untuk Indonesia mengarah ke situasi endemi

Baca juga: Kemenkes: Jangan tunda booster untuk mudik

Baca juga: Kemenkes akselerasi vaksinasi yang sempat melambat pada awal Ramadhan

Baca juga: Kemenkes: Prokes di sejumlah daerah tujuan mudik masih rendah


 

Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022