Mobile, Alabama (ANTARA News) - Pemilik dealer mobil besar di daerah barat daya Alabama, Amerika Serikat, yang diejek pesaingnya dengan sebutan "Taliban Toyota" dihadiahi 7,5 juta dolar AS sebagai kompensasi pemulihan nama baik, setelah dewan juri mengambil pandangan atas fitnah terhadapnya.

Pemilik Eastern Shore Toyota, Daphne, Alabama, yang keturunan Iran, Shawn Esfahani, mengajukan gugatan kompensasi pencemaran nama baik senilai 28 juta dolar AS akibat fitnah dari Bob Tyler Toyota.  Dealer mobil yang berkantor pusat di Pensacola, Florida, itu menyebutnya sebagai militan Islam kepada para pelanggannya.

"Perasaan yang saya dapatkan di ruang pengadilan demi kebenaran yang mestinya hadir itu jauh lebih berharga ketimbang sebesar apapun uang yang diberikan seseorang kepada saya," kata Esfahani kepada Reuters.

Esfahani mengatakan bahwa pada 2009 manager sales Bob Tyler, Fred Kenner telah mengojok-ojoki setidaknya satu pasangan pembeli mobil di Eastern Shore Toyota bahwa Esfahani itu berasal dari Timur Tengah dan "telah membantu pemberontak di sana lalu mencuci uang demi kepentingan pemberontak itu."

Esfahani, warga AS hasil naturalisasi, kabur dari Iran pada 1980 menyusul Revolusi Islam yang menumbangkan rezim Shah yang didukung AS.  Dia kemudian mendirikan dealer mobil pada 2007.

Taliban adalah kelompok perlawanan Islam di Afghanistan dan Pakistan.

Seorang salesman Bob Tyler dituduh menghasut sejumlah pasangan bahwa Esfahani berasal dari Iraq dan menyebutnya teroris yang membuat kesulitan para serdadu AS termasuk saudara si salesman yang adalah tentara AS.

"Esfahani menyalurkan lagi uangnya ke keluarganya dan para teroris.  Saya punya saudara yang bertugas di sana dan apa yang kamu lakukan adalah membantu membunuh saudara saya," kata si salesman kepada sang pasangan calon pembeli mobil, berdasarkan replik sidang.

Juri diberi waktu selama tiga jam sebelum kemudian memutuskan mengganjar kompensasi senilai 2,5 juta dolar AS kepada Esfahani atas kerusakan moral akibat fitnah itu dan 5 juta dolar AS untuk cacat pidana, Senin malam waktu AS lalu.

Pengacara  Bob Tyler, Jeffrey Ingram, tak bisa dimintai komentarnya atas keputusan dewan juri pengadilan AS itu, sementara baik Tyler maupun Kenner sendiri menolak berkomentar.

"Kasus ini tidak hanya ditujukan kepada Pak Tyler," kata Esfahani. "Tapi juga dialamatkan kepada bisnis apapun yang melakukan langkah-langkah semacam itu untuk menang bisnis dengan permainan bisnis yang tidak jujur. " (*)

Penerjemah: Jafar M Sidik
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011