Jakarta (ANTARA News) - Kandidat Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, Ariful Yaqin Hidayat mengajak kalangan pengusaha pemula tidak menyurutkan semangatnya dalam menghadapi kondisi krisis keuangan global, karena fundamental ekonomi nasional kian membaik.

"Optimisme terhadap perkembangan ekonomi Indonesia itu harus bisa dimanfaatkan pengusaha pemula sebagai salah satu pendorong utama perekonomian bangsa di masa depan," ujarnya pada acara Entrepreuner Connection Night di Jakarta, Rabu malam.

Calon Ketua Umum BPP Hipmi periode 2011-2014 ini tidak memungkiri dampak krisis finansial Eropa dan Amerika Serikat bisa merembet ke negara-negara berkembang seperti Indonesia.

Namun menurut pengusaha yang biasa disapa Erik Hidayat tersebut, sejumlah indikator makro ekonomi Indonesia menunjukkan arah perbaikan. Pertumbuhan kredit konsumsi, misalnya sampai akhir September mencapai 23,8 persen.

Peningkatan indeks keyakinan konsumen, saat ini tertinggi dalam tiga tahun terakhir yang memberikan peluang besar bertumbuhnya usaha baru di pasar domestik.

"Pengusaha pemula harus jeli mengambil peluang dan akan lebih bagus jika dapat mengkreasikan usaha baru di market," paparnya.

Sekretaris Umum Hipmi DKI Jakarta ini menilai bahwa pengusaha pemula di Indonesia yang umumnya kaum muda memiliki semangat dan kreativitas tinggi. Hipmi kemudian tinggal memberi pengarahan, wawasan dan tentunya koneksi kepada sumber-sumber pendanaan.

Sudah banyak yang telah mendorong perbankan agar menyiapkan program kredit bagi pengusaha pemula bahkan Hipmi telah mencoba memberikan solusi agar ijazah dapat dijadikan agunan. Meski sampai saat ini belum ada yang terealisasikan.

"Pengusaha pemula tidak dapat menunggu, perekonomian sedang berkembang. Jangan sampai hambatan ini dimanfaatkan pengusaha dan produk asing menguasai pasar domestik kita," tegas CEO MSH Group yang bergerak di bidang energi, properti dan pendidikan tersebut.

Hipmi harus bergerak cepat dengan salah satu solusi yaitu konektivitas antara anggota yang sudah berjumlah 40 ribu lebih secara terintegrasi melalui fasilitas teknologi informasi atau program Hipmi Connection.

Konektivitas ini tidak hanya membicarakan peluang, namun juga mampu mereferensikan "Business & Financial Plan" pengusaha pemula kepada investor-investor relasi Hipmi.

"Dengan begitu kami optimis mampu mencapai target pengusaha pemula menjadi pengusaha kelas menengah baru dalam 5?10 tahun mendatang. Sekaligus mewujudkan target jumlah pengusaha dua persen dari populasi penduduk," kata Erik Hidayat.

(T.F004/B/B008/B008) 13-10-2011 08:46:41

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011