ia sangat dekat dengan Tuhan"
Bogor (ANTARA News) - Peti putih membahwa jenazah penyanyi Utha Likumahuwa ke tempat peristirahatan terakhirnya di Tempat Permakaman Umum Cipaku Breda, Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu siang.

Prosesi pemakanan dihadiri sejumlah keluarga, sanak-saudara, teman, kerabat dan para penggemar.

Doa Putra Ebal Johan Likumahuwa, nama asli Utha Likumahuwa, meninggal dunia Selasa siang (13/9) di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta, akibat stroke komplikasi yang dideritanya selama hampir tiga bulan.

Upacara pemakaman dipimpin Pendeta Arnita Tauno dari GPIB Petrus Jakarta.  Doa-doa mengiringi masuyknya peti putih berlukiskan roh kudus di sisi kiri dan kanan ke liang kubur.

Sebelum peti itu ditelan bumi, para pelayat menyanyikan lagu rohani "Janjimu seperti fajar" dengan khidmat.

"Ini lagu rohani kesukaan Utha. Karena Utha sangat suka menyanyikan lagu-lagu rohani," kata salah seorang kerabat Utha di permakaman.

Sejumlah artis senior dan teman Utha seperti Yoppi Item, Vonni Sumlang, dan Iwan Zain, hadir pada pemakaman itu.

Mereka sangat kehilangan Utha.

"Utha memiliki pribadi yang baik, ia sangat dekat dengan Tuhan," kata Vonni Sumlang.

Sementara di mata Yoppi Item, Utha adalah pribadi gigih nan pekerja keras.

"Pencapaian Utha selama ini adalah bukti dari kerja kerasnya. Dia selalu belajar dan belajar mengasah kemampuannya," katanya.

Yoppi mengenang, pertama kali bertemu Utha sekitar tahun 1980, saat itu Utha hanya seorang penyanyi kafe di Night Club Aneka Plaza, Bandung.

Ayah penyanyi Audi ini mengenal Utha dari abang kandung Utha, Beni Likumahuwa.

"Beni bilang kepada saya, 'coba lihat adik saya. Dia (Utha) baru di Bandung, suaranya juga bagus. Coba lihat dulu," kata Yoppi menirukan ucapan Beni.

Kebetulan saat itu, Yoppi tengah mencari vokalis untuk grup musik asuhannya. Yoppi Latul, yang saat itu vokalis grup band itu, memilih bersolo karir.

Saat itu juga, Yoppi mencoba melihat kepiawaian Utha. Ia mendatangi klub malam tempat Utha biasa mengisi acara.

Menurut Yoppi, saat dia melihat Utha tampil, ada keyakinan bahwa Utha memiliki tempat di Jakarta.

"Saat itu, saya langsung berkata kepada dia, 'Kamu ikut saya, tempat kamu tidak di sini.' Sejak saat itu, Utha gabung dengan saya di Jakarta," kata Yoppi.

Insting Yoppi membaca kemampun teknik vokal dan suara Utha.

Di masa itu, sebelum Utha, penyanyi pria jumlahnya, paling-paling Bob Tutupoli dan Broery Marantika.  Utha masuk daftar penyanyi ber-`skill` bagus, sejajar dengan Bob dan Broery.

Selama hampir beberapa tahun bekerjasama, terciptalah dua album yang melejitkan nama Utha, yaitu "Tersiksa lagi" dan "Esok kan masih ada".

Sejak saat itu, Yoppi sudah tidak lagi bertemu dengan Utha yang turun menapaki karir solo.

Yoppi mengenak Utha sebagai pribadi yang baik.

"Dia sosok pria yang bersih. Dia tidak merokok, tidak minum-minum atau apa pun. Benar-benar orang yang bersih," kata Yoppi.

Yoppi mengaku kaget begitu dikabari bahwa Utha meninggal dunia.

Yoppi mengatakan, ada kenangan di antara mereka berdua sebelum Utha meninggal dunia. Saat itu, ia dan Utha berencana menggelar reuni penyanyi angkatan mereka.

"Kegiatan itu sudah kita rencanakan, bahkan sudah ada sponsor yang membiayai. Tapi Utha keburu dipanggil Tuhan," kata Yoppi.

Yoppi bertekad tetap menggelar acara itu, demi mengenang Utha.

Jenazah Utha sampai di Bogor tepat pukul 13.00 WIB.  Keluarga dan pelayat mengiringi peti putih tempat Utha tidur untuk selama-lamanya.

Sekitar pukul 13.20 WIB, petih putih itu mulai dimasukkan ke dalam liang lahat yang telah disiapkan pihak keluarga.

Istri, dua buah hatinya, dan semua orang yang mencintainya, ditinggalkannya untuk selama-lamanya.  Tapi, nama dan suaranya akan abadi.

KR-LR/H-KWR 

Oleh Laily Rahmawati
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011