Indramayu (ANTARA) - Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat (Jabar), Juhadi Muhammad meminta kepada Nahdiyin untuk tidak terprovokasi atas ulah pelaku percobaan pembunuhan terhadap Kiai Farid Ashr Wadaher yang merupakan Ketua Jatman Kabupaten Indramayu.

"Kepada keluarga besar Nahdiyin di Jawa Barat, khususnya di Indramayu untuk tetap tenang," kata Ketua PWNU Jabar Juhadi di Indramayu, Jumat.

Juhadi mengatakan warga NU harus menahan diri, jangan sampai terpengaruh provokasi yang dilakukan oleh pelaku percobaan pembunuhan terhadap Ketua Jam’iyyah Ahlith Tarekat Al Mu’tabarah An Nahdliyyah (Jatman) Kabupaten Indramayu, bersama keluarga dan santrinya.

Baca juga: Polres Indramayu masih periksa penyerang kiai muda Ketua Jatman

Untuk itu, pihaknya berharap agar penegak hukum bisa memberi rasa keadilan, bagi korban dan juga keluarga besar Nahdiyin yang berada di Jawa Barat dan lainnya.

"Harapan kami, proses penegakan hukum yang berkeadilan dan berkeadaban sesuai dengan hukum dan hak asasi," tuturnya.

Juhadi juga mengapresiasi tindakan yang dilakukan pihak Kepolisian, karena dengan cepat memproses kasus percobaan pembunuhan tersebut.

Namun dia berharap petugas bisa mengusut tuntas kasus tersebut sesuai dengan tupoksinya, agar masyarakat, khususnya Nahdiyin bisa tenang dalam menjalankan aktivitasnya.

Baca juga: Polda Jabar sebut penganiaya kiai di Indramayu bermotif beda paham

"Terima kasih dan apresiasi positif atas kerja cepat aparat kepolisian dalam memproses penegakan hukum atas kasus ini. Kita percayakan kepada aparat penegak hukum untuk mengusut kasus ini secara tuntas sesuai dan sebagaimana mestinya," katanya.

Juhadi juga mendoakan agar pelaku percobaan pembunuhan itu kedepannya bisa menjadi lebih baik lagi, dan diberikan hidayah agar bisa berperilaku baik.

"Kepada seluruh masyarakat diimbau untuk tidak menyebarkan foto dan video korban dan pelaku di medsos karena mengandung unsur sadis dan tolong hentikan penyebaran karena tidak etis," katanya.

Baca juga: Polisi sebut kiai dianiaya pelaku di Indramayu ketika sedang zikir

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2022