Bantuan vaksin itu telah dikirim ke tiga bidang operasi UNRWA, yaitu Yordania, Lebanon, dan Suriah, pada pekan terakhir Februari, yang akan membantu melindungi pengungsi Palestina dan berkontribusi dalam program vaksinasi nasional negara-negara tuan rumah, imbuh badan tersebut.
"Sumbangan yang dermawan ini datang sebagai tanggapan langsung China atas kebutuhan UNRWA di tengah kendala global dalam pasokan vaksin COVID-19, serta ketidakpastian yang muncul seputar peluncuran vaksinasi di seluruh kawasan tersebut," demikian bunyi pernyataan UNRWA.
Melalui donasi tersebut, pemerintah China "mengirim pesan solidaritas yang jelas kepada para pengungsi Palestina, yang semakin rentan terhadap pandemi dan konflik regional berkepanjangan," kata badan itu.
Akihiro Seita, Direktur Departemen Kesehatan UNRWA, menuturkan bahwa sumbangan vaksin itu "memberikan lapisan perlindungan penting bagi pengungsi Palestina dan mempromosikan akses vaksin yang adil dan tepat waktu."
"Bantuan ini juga akan memperkuat kerja sama kami dengan negara-negara tuan rumah setelah mereka dengan baik hati menyertakan pengungsi Palestina ke dalam program vaksinasi nasional mereka," ujar Seita.
Sementara itu, Guo Wei, Kepala Kantor Republik Rakyat China untuk Negara Palestina, mengapresiasi pemberian bantuan dan layanan penting UNRWA yang terus-menerus kepada para pengungsi Palestina di Timur Tengah dalam waktu yang lama.
Dia menyebut bahwa "China, seperti biasa, akan mendukung pekerjaan UNRWA dan terus memberikan bantuan praktis kepada para pengungsi Palestina."
"Bantuan vaksin COVID-19 China bertujuan untuk mengimplementasikan Inisiatif Aksi Kerja Sama Vaksin Global, yang intinya adalah mempercepat akses vaksin yang adil di negara-negara berkembang," tambah Guo.
Selain sumbangan vaksin, China juga secara rutin memberikan kontribusi finansial untuk mendukung pengiriman bantuan makanan darurat kepada para pengungsi Palestina di Gaza, menurut badan tersebut. Selesai
Pewarta: Xinhua
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2022
