Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika berencana membagikan perangkat set top box gratis untuk warga yang memenuhi syarat mulai Maret menjelang analog switch off tahap pertama.

"Pembagian set top box tahap awal, 15 Maret sampai pertengahan April," kata Analis Kebijakan Ahli Madya, Direktorat Penyiaran Kominfo, Renny Silfianingrum, saat webinar "Seputar Siaran TV Digital: Berubah ke TV Digital atau Mati", dikutip Kamis.

Set top box akan diberikan secara cuma-cuma kepada warga yang termasuk dalam daftar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), Kementerian Sosial. Setelah verifikasi data, petugas akan memberikan set top box tersebut kepada penerima.

Renny menyatakan pemberian subsidi ini juga akan didasari pada fakta di lapangan. Misalnya, seorang warga terdaftar ke DTKS, namun, warga tersebut sudah memiliki set top box atau pesawat televisi digital.

Jika kasusnya demikian, kemungkinan set top box subsidi akan dialihkan ke warga lain.

Berdasarkan DTKS, Kominfo dan penyelenggara multipleksing akan mendistribusikan set top box kepada sekitar 6,7 juta rumah tangga miskin. Pada analog switch off (ASO) tahap pertama, ada 3.202.470 unit set top box yang siap dibagikan.

"Untuk saat ini, prioritas pemerintah kepada 6,7 juta rumah tangga miskin ini," kata Renny.

Indonesia akan menghentikan siaran televisi terestrial analog, ASO, mulai 30 April di 56 wilayah siaran yang mencakup 166 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.

Secara total, ada tiga tahapan ASO yang mencakup 112 wilayah siaran di 341 kabupaten dan kota di Indonesia. Renny menjelaskan dari total 514 kabupaten dan kota yang ada di Indonesia, memang hanya 341 yang terjangkau siaran televisi terestrial analog.

Kabupaten dan kota yang selama ini belum terjangkau siaran televisi analog akan langsung mendapatkan siaran digital.

Baca juga: Ada 3,2 juta penerima bantuan "set top box" di ASO tahap satu

Baca juga: Syarat mendapatkan "set top box" gratis ASO

Baca juga: "Set top box" gratis mulai dibagikan Maret

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022