harus benar-benar mengawasi pihak terkait
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta Pandapotan Sinaga meminta manajemen BUMD DKI Jakarta, PT TransJakarta untuk melakukan kontrol berkala kepada para pengemudi sehubungan dengan terjadinya kecelakaan di Cililitan, Jakarta Timur pada Sabtu (5/3) pagi.

"Kami minta manajemen untuk melaksanakan kontrol kepada sopir setiap mau kerja, supaya tidak hilang kontrol atau hilang konsentrasi," kata Pandapotan saat dihubungi di Jakarta, Minggu.

Politikus PDI Perjuangan itu juga meminta manajemen TransJakarta melakukan pengawasan kepada mitra atau pihak ketiga yang diajak bekerja sama selaku operator bus TransJakarta.

"Sifatnya kerja sama dengan pihak ketiga, TransJakarta harus benar-benar mengawasi pihak terkait, atau pihak ketiga yang menjadi operator bus," imbuhnya.

Baca juga: TransJakarta bangun tujuh fasilitas istirahat pramudi secara bertahap

TransJakarta memiliki kerja sama dengan 17 operator bus dengan jumlah pengemudi diperkirakan mencapai sekitar 8.000 orang, sekitar 600 orang di antaranya langsung dari TransJakarta dan sisanya dari operator.

Direktur Utama TransJakarta M Yana Aditya dalam konferensi pers pada 4 Desember 2021 menyebutkan pihaknya melakukan berbagai upaya soal keselamatan di antaranya pemeriksaan kesehatan menyeluruh untuk pengemudi (MCU) dan pengecekan kesehatan.

Selanjutnya, pembinaan pengemudi oleh Master Driver TransJakarta dan Polda Metro Jaya dan pemeriksaan menyeluruh armada.

BUMD DKI ini juga membuat program TransJakarta Bus Academy kepada seluruh pramudi untuk peningkatan kualitas layanan dalam segala aspek khususnya Sumber Daya Manusia (SDM).

Baca juga: TransJakarta sediakan fasilitas istirahat pramudi di Halte Ragunan

Sebelumnya, pada Sabtu (5/3) kembali terjadi kecelakaan yang melibatkan bus TransJakarta bernomor B-7544-TGD dengan pengendara sepeda motor di depan PGC Jakarta Timur.

Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut, namun pengendara motor mengalami luka ringan.

Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) sebelumnya mencatat sepanjang 2021 terjadi 508 kecelakaan yang melibatkan perusahaan jasa transportasi BUMD DKI Jakarta itu.

Kecelakaan TransJakarta paling banyak dialami operator PPD sebanyak 34 persen, Mayasari 32 persen, Steady Safe (16), Kopaja (13), Trans Swadaya (3), Pahala Kencana dan Bianglala masing-masing satu persen.

Baca juga: Warga bisa akses ke pulau reklamasi Jakut dengan bus TransJakarta

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022