Berlin (ANTARA) - BERLIN, 2 Maret (Xinhua) -- Pembatasan COVID-19 untuk memasuki Jerman akan dilonggarkan mulai Kamis (3/3) seiring dengan penilaian pemerintah bahwa negara-negara lain tidak lagi dianggap berisiko tinggi, kata pemerintah Jerman dalam pernyataannya pada Rabu (2/3).

Ke depannya, klasifikasi risiko tinggi hanya akan diterapkan pada area-area yang menjadi lokasi penyebaran varian yang lebih berbahaya dari Omicron, misalnya varian Delta, sebut pihak pemerintah.
 
Orang-orang menunggu untuk menjalani tes COVID-19 di sebuah stasiun pengujian di Berlin, Jerman, pada 18 Februari 2022. (Xinhua/Stefan Zeitz) 

Berdasarkan regulasi yang dilonggarkan, registrasi masuk elektronik tidak akan lagi diwajibkan bagi pelancong yang masuk ke Jerman.

Namun demikian, "aturan 3G" yang berarti sudah divaksinasi, sudah sembuh, atau sudah menjalani tes masih akan diterapkan saat kedatangan, meski anak-anak berusia hingga 12 tahun akan dikecualikan dari aturan tersebut. 

Sebelumnya, aturan itu hanya diberlakukan bagi anak-anak berusia hingga enam tahun.

Tingkat kejadian COVID-19 dalam periode tujuh hari di Jerman terus menurun pascapuncak Omicron, yaitu mencapai sekitar 1.171 infeksi per 100.000 penduduk pada Rabu, menurut Robert Koch Institute (RKI). 

RKI adalah lembaga pemerintah federal yang menangani pencegahan dan pengendalian penyakit menular.

Kasus infeksi harian turun dari level tertinggi sekitar 240.000 ke angka 186.406 pada Rabu, sekitar 22.600 lebih sedikit dibandingkan sepekan yang lalu, menurut RKI. 
 
Seorang calon penumpang menunggu kereta di Berlin, ibu kota Jerman, pada 2 Februari 2022. (Xinhua/Stefan Zeitz)

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2022