Jakarta (ANTARA) - Pembangunan transformasi kesehatan global yang ditonjolkan pemerintah Indonesia di G20 menjadi kunci dalam menghadapi masalah kesehatan global, termasuk pandemi COVID-19 dan pandemi berikutnya yang mungkin terjadi pada masa depan, kata dosen dari Universitas Gadjah Mada.

"Kita hidup pada era krisis pada era pandmei, dan mencegah pandemi sepertinya hampir tidak mungkin sehingga kesiapan itu menjadi kunci, artinya transformasi tadi menjadi kunci untuk masa depan kita," kata dosen Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada dr. Yodi Mahendradhata dalam diskusi virtual Penanganan COVID-19 dan Transformasi Kesehatan di Jakarta, Kamis (24/2).

Yodi mengapresiasi agenda prioritas Presidensi G20 Indonesia untuk mentransformasikan arsitektur kesehatan global agar lebih tangguh untuk menghadapi pandemi-pandemi berikutnya.

"Ini semua membutuhkan transformasi yang sangat fundamental. Pandemi COVID-19 ini memberikan kesempatan luar biasa untuk melakukan transformasi, perbaikan-perbaikan yang fundamental. Transformasi dibutuhkan tidak hanya di Indonesia, tetapi di level global," ujar Yodi.

Ia mengatakan bahwa pandemi merupakan masalah global yang tidak bisa hanya diatasi oleh satu negara saja, tetapi harus dihadapi dengan kerja sama global. Sementara itu, sistem kesehatan di tingkat global saat ini masih memiliki kelemahan sehingga perlu adanya transformasi.

Saat menghadapi pandemi COVID-19, muncul kesulitan di antara negara-negara di dunia dalam mengakses ketersediaan vaksin dan obat-obatan sehingga itu menjadi perhatian dunia untuk dapat memberikan akses yang merata dan adil bagi seluruh negara sehingga negara berkembang tidak mengalami kesulitan untuk mengaksesnya.

Di dalam perhelatan G20, menurut Yodi, Indonesia berkesempatan menorehkan hal bersejarah untuk dapat menginisiasi berbagai upaya-upaya transformasi kesehatan di level global, termasuk tentang penanganan pandemi.

Baca juga: Pemerintah siapkan enam pilar transformasi untuk tangani COVID-19

Baca juga: Pemanfaatan teknologi di sektor kesehatan akan terus tumbuh

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022