Saya bisa katakan, inilah momen paling berharga dalam sejarah basket Indonesia
Palembang (ANTARA) - Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) mendorong dimasifkannya kompetisi basket mini yang dikhususkan untuk anak usia dini (5-12 tahun) di setiap daerah Tanah Air.

Ketua Umum PP Perbasi Danny Kosasih di Palembang, Selasa, mengatakan, program ini merujuk pada sistem yang dibuat federasi basket dunia (FIBA) untuk level usia dini.

“Menurut aturan FIBA, pertandingan bola basket hanya boleh untuk anak usia di atas 14 tahun. Sebagai gantinya, anak-anak mengikuti basket mini,” kata Danny dalam acara "Ngobrol Bareng Perbasi" bersama komunitas pencinta olahraga basket Palembang.

Baca juga: Undian FIBA Asia Cup 2022 digelar 18 Februari

Basket mini ini merupakan cara untuk memperkenalkan olahraga basket sejak dini, dengan harapan olahraga ini semakin dikenal sehingga nantinya bisa berujung manis bahkan membuahkan prestasi.

Filosofi dari basket mini adalah membuat olahraga basket menjadi menyenangkan untuk anak tanpa mengubah substansinya.

Seperti diketahui, saat ini masih banyak pelatih dan guru yang mengajarkan pembelajaran basket kepada anak-anak dengan aturan basket standar dewasa.

Hal tersebut membuat anak-anak kesulitan untuk mencetak poin ketika tinggi ring yang digunakan adalah ukuran standar (3,05 m).

Untuk mengatasi kendala macam itulah permainan basket mini diciptakan, yang oleh WABC dibagi ke dalam tiga kategori usia: 5-7 tahun, 8-9 tahun dan 10-12 tahun.

Baca juga: Perbasi DKI sambangi sejumlah klub yang fokus pada pembinaan usia dini

“Kami dari PP Perbasi sangat mendorong basket mini, bahkan jika daerah menggelarnya maka tiap peserta akan kami beri cuma bola basket. Jika peserta ada 1.000 orang, maka akan kami beri 1.000 bola,” kata Danny.

Dalam kesempatan yang sama, Sekjen PP Perbasi Nirmala Dewi menambahkan Perbasi kini menggaungkan olahraga basket di tiap daerah untuk menyongsong peran Indonesia sebagai tuan rumah FIBA Asia Cup pada 2022 dan FIBA World Cup 2023.

Bukan hanya melakukan persiapan infrastruktur dengan membangun stadion berkelas dunia Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno Jakarta, Perbasi juga melakukan roadshow ke daerah-daerah untuk mendorong komunitas pencinta basket untuk memanfaatkan momen langka ini.

Menurutnya, dua ajang bergengsi ini dapat dijadikan media bagi para penggiat olahraga basket untuk berprestasi hingga berbisnis.

“Saya bisa katakan, inilah momen paling berharga dalam sejarah basket Indonesia. Jadi jangan disia-siakan peluang ini,” kata Nirmala.

Baca juga: IBL 2022 diharapkan bisa digelar dengan penonton terbatas

Bendahara Umum Pengurus Provinsi Perbasi Sumsel Alvin Kennedy mengatakan pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan konsolidasi dengan kepengurusan di tingkat kabupaten/kota untuk menggelorakan kembali kompetisi.

Setelah sempat terhenti karena adanya pandemi COVID-19, menurut Alvin saat ini para atlet sudah tidak sabar untuk berkompetisi kembali.

“Tahun ini kami memiliki target agar ada kompetisi di tingkat kabupaten/kota karena pada 2023 kami akan mengirimkan tim ke Porwil,” kata dia.

Pengprov Perbasi Sumsel tetap berharap nantinya bisa meraih medali emas pada Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) tersebut serta meloloskan beberapa atlet ke Tim Nasional.

Baca juga: 21 pemain dipanggil ikut pelatnas kualifikasi Piala Dunia FIBA 2023
 

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2022